Khofifah Minta Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan Selama Libur Panjang

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa juga mengimbau tempat wisata, hotel dan sarana transportasi publik mengutamakan kehati-hatian saat beroperasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Okt 2020, 22:08 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2020, 23:30 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan menjaga diri selama masa libur panjang lima hari pada akhir Oktober 2020.

"Tolong dijaga dan jangan sampai abaikan protokol kesehatan, di manapun berada," tutur Khofifah di Surabaya, Jumat, (23/10/2020), seperti dikutip dari Antara.

Libur panjang dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW dan cuti bersama dimulai pada 28 Oktober 2020 dan akan berakhir 1 November 2020.

Khofifah juga mengimbau tempat wisata, hotel dan sarana transportasi publik mengutamakan kehati-hatian saat beroperasi.

Tidak itu saja, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut berpesan agar masa tahapan kampanye Pilkada Serentak 2020 selalu mengutamakan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

"Tolong yang sudah baik selama ini dijaga, bahkan ditingkatkan kepatuhannya terhadap protokol kesehatan," tutur dia.

Di Jatim, 38 kabupaten/kota hingga kini tak ada daerah yang berstatus zona merah atau berisiko tinggi terhadap penularan COVID-19.

Berdasarkan data Jumat sore, 19 daerah di Jatim berstatus zona orange/jingga (berisiko sedang), dan 19 daerah lainnya berstatus zona kuning (berisiko rendah).

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Perkembangan Kasus COVID-19 di Jawa Timur

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sedangkan, situasi COVID-19 di Jatim berdasarkan data nasional yang diterima Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan provinsi, angka kumulatif konfirmasi sebanyak 50.364 kasus.

Rinciannya, konfirmasi dirawat sebanyak 2.374 orang (4,71 persen), konfirmasi sembuh mencapai 44.359 orang (88,08 persen) dan konfirmasi meninggal dunia adalah 3.631 orang (7,21 persen).

Pada 23 Oktober 2020, konfirmasi baru berjumlah 295 kasus, kemudian sembuh sebanyak 341 kasus dan meninggal dunia 12 kasus.

Data lainnya yaitu pemeriksaan testing hingga 23 Oktober 2020 yaitu sebanyak 1.025.503 tes cepat dan 456.681 tes usap. Ini berarti dari populasi sekitar 40 juta penduduk di Jatim maka 1 dari 40 orang sudah dites cepat, serta 1 dari 88 orang telah dilakukan tes usap.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya