Kapolda Jatim Ingatkan Anggota Jaga Netralitas Jelang Pilkada 2020

Anggota Polri dalam berfungsi sebagai pengamanan sehingga pilkada pada tahun 2020 ini bisa berjalan aman dan kondusif dari gangguan kamtibmas.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Des 2020, 04:02 WIB
Diterbitkan 02 Des 2020, 04:02 WIB
Ilustrasi Pilkada.
Ilustrasi Pilkada.

Liputan6.com, Jakarta - Jelang pilkada 2020 yang akan digelar pada 9 Desember 2020, Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta mengingatkan anggota kepolisian untuk terus menjaga netralitas saat pelaksanaan pemilihan kepala daerah.

"Seluruh anggota Polri harus netral, tidak memihak kepada salah satu pasangan calon, baik wali kota maupun bupati," katanya saat berkunjung ke Polres Mojokerto dalam rangka memberikan pengarahan kepada Kapolsek Jajaran Polres Mojokerto, terkait pengamanan pilkada serentak di Jawa Timur dan kesiapan personel, serta penanganan COVID-19 di kabupaten atau Kota Mojokerto, Selasa, 1 Desember 2020.

Ia mengemukakan, anggota Polri dalam hal ini sebagai fungsi pengamanan sehingga pilkada pada tahun 2020 ini bisa berjalan aman dan kondusif dari gangguan kamtibmas.

"Seluruh anggota Polri saat pilkada nanti harus netral, tidak boleh memihak ke salah satu pasangan calon. Selain itu, anggota harus siap siaga dalam menghadapi situasi apa pun yang terjadi di lapangan nanti, sehingga tidak ada gangguan kamtibmas yang terjadi," katanya pula, dilansir dari Antara.

Selain pengamanan pilkada serentak, Kapolda Jatim Irjen Nico juga menyampaikan terkait dengan penanganan COVID-19 di Jatim, khususnya yang ada di kabupaten atau kota Mojokerto.

Polri harus sinergi dengan jajaran TNI dan juga pemerintah (Satgas COVID-19), dengan melakukan berbagai upaya seperti operasi yustisi serta tak pernah lelah memberikan pemahaman atau sosialisasi ke masyarakat tentang 3M. "Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak serta hindari kerumunan," ujarnya lagi.

Ia menjelaskan jajaran TNI/Polri dan pemerintah ini harus sinergi untuk mengatasi COVID-19. "Berbagai upaya pun harus dilakukan sebagai upaya mengurangi kasus positif COVID-19 dengan melakukan sosialisasi dan operasi yustisi," ujar Irjen Nico.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya