Sekolah Tatap Muka Siswa SD di Surabaya Perlu Persetujuan Orangtua

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengatakan, untuk tahap awal, simulasi tatap muka bagi pelajar kelas VI SD ini akan diikuti 25 sekolah yang tersebar di lima wilayah Surabaya

oleh Dian Kurniawan diperbarui 15 Des 2020, 10:38 WIB
Diterbitkan 15 Des 2020, 10:38 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Simulasi belajar di sekolah di Surabaya, Jawa Timur pada Senin, 3 Agustus 2020. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana menggelar simulasi sekolah tatap muka bagi pelajar kelas VI jenjang Sekolah Dasar (SD).

Simulasi ini dilakukan untuk membiasakan pelajar terhadap adaptasi kebiasaan baru sebelum sekolah tatap muka itu resmi dibuka.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengatakan, untuk tahap awal, simulasi tatap muka bagi pelajar kelas VI SD ini akan diikuti 25 sekolah yang tersebar di lima wilayah Surabaya, yakni Barat, Pusat, Utara, Selatan dan Timur.

"Saya inginnya di awal sebelum mereka masuk sekolah sudah ada simulasi. Jadi nanti di akhir-akhir Desember kita adakan simulasi membiasakan anak-anak sekolah," kata Wali Kota Risma di rumah dinas, Jalan Sedap Malam, ditulis Selasa, (15/12/2020).

Sebelumnya, Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) menggelar simulasi sekolah tatap muka bagi pelajar kelas IX SMP. Simulasi yang berlangsung sejak Senin 7 Desember 2020, diikuti 14 SMP Negeri dan Swasta di Surabaya.

"Sudah satu minggu mulai Senin kemarin. Alhamdulillah kalau anak SMP kemarin tidak ada kendala, kalau SD kan belum," ungkap dia.

Oleh sebab itu, Wali Kota Risma ingin ada simulasi untuk pelajar SD. Ini dilakukan untuk mendapat gambaran secara utuh bagaimana ketika siswa mengikuti proses pembelajaran di sekolah.

"Karena beda, kalau anak SMP lebih mudah diarahkan. Jadi sebelum masuk sekolah, saya inginnya ada simulasi," ujar dia.

Meski demikian, Wali Kota Surabaya Risma menyatakan, sebelum simulasi sekolah tatap muka digelar, pihaknya bakal melakukan pemeriksaan swab kepada para pelajar itu. Hal ini untuk memastikan kondisi kesehatan mereka dan meyakinkan para orangtua.

"Karena ada keraguan dari orangtua juga. Orangtua ada yang ragu, takut anaknya sekolah. Tapi kalau anaknya kita swab itu tidak ada lagi keraguan untuk sekolah," ujar dia.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Ketentuan Sekolah Tatap Muka

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Simulasi belajar di sekolah di Surabaya, Jawa Timur pada Senin, 3 Agustus 2020. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, sebelumnya Kepala Dispendik Kota Surabaya, Supomo menuturkan, ada ketentuan yang dibuat di dalam sekolah tatap muka pada masa pandemi COVID-19.

Yakni, pelajar harus dalam kondisi sehat dan sebelumnya telah mengikuti tes usap atau tes swab COVID-19 dengan hasil negatif. Ketentuan ini berlaku pula bagi para guru maupun seluruh tenaga pendidikan yang hadir di sekolah.

"Kemudian ada persetujuan oleh orangtua. Jadi mereka semua (pelajar) yang datang di sekolah tatap muka harus mendapat persetujuan dari orangtua," kata Supomo.

Di samping itu, kata dia, simulasi tatap muka dapat digelar dengan syarat persetujuan dari komite sekolah serta dukungan sarana prasarana protokol kesehatan di sekolah tersebut.

"Untuk selebihnya sarana prasarana protokol kesehatan harus disiapkan dengan kalkulasi jumlah murid yang datang," ujar dia.

Dalam melaksanakan simulasi sekolah tatap muka ini, Pemkot Surabaya juga melibatkan lembaga yang perhatian di bidang kesehatan. Dengan harapan, mereka dapat memberikan masukan dan evaluasi agar proses belajar tatap muka di sekolah berjalan lancar dan mencegah penyebaran COVID-19.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya