Petani Jagung hingga Kedelai di Banyuwangi Digelontor 582 Ton Benih

Ipuk merinci, bantuan 582,45 ton benih itu terdiri atas 108,6 ton benih jagung, 310,6 ton benih padi, dan 163,25 ton benih kedelai.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 01 Jun 2021, 08:13 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2021, 08:13 WIB
Program pertanian argo solution dimulai di Banyuwangi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Program pertanian argo solution dimulai di Banyuwangi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Petani tanaman pangan di Banyuwangi digelontor bantuan 582,45 ton benih berkualitas untuk mendukung produktivitas lahan mereka. Bantuan ini digelontorkan untuk lahan seluas belasan ribu hektare sebagai apresiasi atas kinerja pertanian Banyuwangi yang terus moncer.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat yang terus memberi perhatian kepada Banyuwangi, termasuk di sektor pertanian. Sebagai salah satu sentra pertanian nasional, seperti jagung, padi, dan kedelai Banyuwangi menjadi salah satu daerah prioritas penerima bantuan benih berkualitas.

”Bantuan ini untuk para petani jagung, padi dan kedelai, yang akan ditanam di lahan total seluas belasan ribu hektare. Semoga dengan program ini, produktivitas komoditas pangan di Banyuwangi semakin kita tingkatkan,” ujar Ipuk, Senin (31/5/2021).

Ipuk merinci, bantuan 582,45 ton benih itu terdiri atas 108,6 ton benih jagung, 310,6 ton benih padi, dan 163,25 ton benih kedelai.

”Untuk 108,6 ton benih jagung hibrida itu akan ditanam di lahan seluas 7.240 hektar yang tersebar di sejumlah kecamatan. Per hektarnya akan mendapatkan bantuan 15 kilogram benih,” ucap Ipuk. 

Adapun untuk benih padi inbrida sebesar 310,6 ton akan ditanam di lahan seluas 12.324 hektare sesuai usulan calon petani calon lokasi (CPCL) yang diajukan. 

”Benih padinya sudah mulai diserahkan April hingga Mei ini,” ujar Ipuk.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Sesuai Permintaan Petani

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Arief Setyawan menambahkan, varietas benih jagung yang diberikan adalah Betras satu, sesuai permintaan petani.

"Kelebihannya, varietas ini mampu menghasilkan 10 ton/ha dan tahan penyakit hawar daun dan karat daun,” ucap Arief.

Arief mengatakan, benih jagung secara bertahap disalurkan kepada kelompok-kelompok tani di sentra produksi, seperti Kecamatan Muncar, Wongsorejo, Srono, Siliragung, dan Bangorejo. Wilayah-wilayah ini cocok ditanami jagung karena iklimnya sangat mendukung dengan curah hujan rendah.

“Benih jagung yang sudah terdistribusi ke petani saat ini mencapai 61,38 ton. Sisanya akan diberikan sesuai jadwal tanam. Misalnya jadwal tanamnya Agustus, kami serahkan Agustus,” ujar Arief.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya