Antisipasi Rusuh Antrean Tes Covid-19 di Pos Penyekatan Suramadu

Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron bakal menyediakan swab tes gratis bagi warganya di setiap layanan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di tiap-tiap kecamatan di Bangkalan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 19 Jun 2021, 06:13 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2021, 06:13 WIB
Penyekatan pengendara untuk tes Covid-19 di Jembatan Suramadu. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Penyekatan pengendara untuk tes Covid-19 di Jembatan Suramadu. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron bakal menyediakan swab tes gratis bagi warganya di setiap layanan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di tiap-tiap kecamatan di Bangkalan. Langkah ini sebagai upaya meminimalisasi kericuhan akibat antrean panjang swab antigen di pos penyekatan Jembatan Suramadu.

"Masing-masing puskesmas di tiap kecamatan ada tenaga yang swab. Jadi masyarakat yang mau melintas bisa di puskesmas. Syaratnya hanya KTP yang menunjukkan asli Bangkalan dan swab ini gratis," ujarnya, Jumat (18/6/2021).

Latif mengungkapkan, penyediaan layanan swab gratis ini untuk mempermudah warga Bangkalan yang akan ke Surabaya atau kota lainnya, sehingga ketika di posko penyekatan Suramadu tidak perlu mengantre swab.

"Sehingga sudah memiliki keterangan sehat gak perlu periksa lagi antri swab di posko penyekatan. Sehingga, gak ada penumpukan juga," ucapnya.

Latif mengatakan, upaya ini tak lain adalah kewajiban Bangkalan untuk memastikan seluruh warga yang akan keluar kota dalam keadaan sehat. Sekaligus bentuk antisipasi terjadinya kericuhan antara pengendara dan petugas di posko penyekatan seperti yang terjadi subuh tadi.

"Pos penyekatan Jembatan Suramadu sisi Bangkalan sudah ada dan khusus pemeriksaan kendaraan berplat M. Sedangkan untuk plat selain M akan dicek di posko sisi Surabaya," ujarnya.

Disinggung mengenai kericuhan di pos penyekatan dini hari tadi, Latif mengaku, kejadian itu terjadi pada saat pergantian shift. Sehingga, ada beberapa yang lewat, kemudian yang terjaring penyekatan merasa emosi dan terburu-buru untuk masuk Surabaya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kebijakan Bersama

"Atas kejadian tadi subuh kami intinya tidak ada saling menyalahkan. Mudah-mudahan nakes yang bekerja di sini tak lelah bekerja. Dan masyarakat bisa memahami bahwa saat ini dalam situasi darurat yang harus kita selesaikan bersama-sama," ucapnya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, proses penyekatan yang dilakukan ini adalah kebijakan yang diambil bersama dengan Gubernur Jatim, Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, dan Bupati Bangkalan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Kami ingin menjaga masing-masing wilayah agar aman dari Covid-19. Kami sepakat bersama gubernur, kapolda, pangdam, Bupati untuk menjaga orang Madura dan orang Surabaya yang mau masuk di tes agar yang masuk itu aman tidak ada yang terpapar Covid," ujar Eri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya