5 Minuman Khas Banyuwangi, Punya Kopi Berkualitas Top

Minuman khas Banyuwangi bisa menemani agenda kuliner di Kota Gandrung ini.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 07 Jul 2021, 15:05 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2021, 15:05 WIB
Kafein
Ilustrasi Kopi Credit: pexels.com/Dominika

Liputan6.com, Jakarta Kuliner menjadi identitas tersendiri suatu daerah. Dengan kuliner, sebuah daerah menunjukkan budaya yang dimilikinya. Tiap daerah pasti punya makanan dan minuman khas yang dibanggakan, salah satunya Banyuwangi.

Kabupaten Banyuwangi terkenal dengan kulinernya yang beragam. Selain makanannya yang unik, daerah yang didiami suku Osing ini juga punya minuman khas yang patut dicoba. Minuman khas Banyuwangi ini menjadi minuman legendaris bagi warga Banyuwangi.

Beberapa minuman khas Banyuwangi merupakan minuman khas Jawa Timur, sebut saja Secang. Namun, ada juga minuman khas Banyuwangi yang otentik seperti Cao Menek dan kopi. Minuman khas Banyuwangi ini bisa menemani agenda kuliner di Kota Gandrung ini.

Berikut minuman khas Banyuwangi yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (7/7/2021).


Cao Menek

Cao Menek
Cao Menek (sumber: Pariwisatabanyuwangi).

Cao Menek merupakan minuman khas Banyuwangi yang berasal dari suku Osing. Minuman ini berisi olahan daun cincau yang dibuat menjadi sirup. Cao berarti cincau dan Menek berarti naik atau mendaki. Dinamakan menek karena penyajian minuman ini ditambahkan kacang tanah goreng yang akan naik ke permukaan.

Cao Menek berisi sirup cincau dan kacang bawang goreng. Caok Menek bisa disajikan dengan es atau hangat. Minuman ini sering disajikan di hari raya lebaran. Minuman ini juga bisa ditemukan di restoran tradisional atau desa wisata di Banyuwangi.


Secang

[Bintang] 9 Minuman Hangat Khas Indonesia Wajib Teguk di Musim Hujan
Wedang secang. (Via: diradio.net)

Wedang Secang merupakan minuman khas yang bisa ditemui di Banyuwangi. Minuman ini juga termasuk minuman hangat yang dikenal luas di Jawa Timur. Secang merupakan jenis tanaman polong-polongan yang kayunya dimanfaatkan sebagai rempah. Di Banyuwangi, tanaman secang sangat mudah ditemukan.

Wedang secang berisi secang dan aneka rempah kuat seperti jahe, sereh, daun pandan, kayu manis, dan kapulaga. Minuman ini memiliki cita rasa hangat dan manis.


Kopi Kemiren

Ampas Kopi
Ilustrasi Biji Kopi Credit: pexels.com/Negative

Banyuwangi juga dijuluki sebagai kota seribu kopi. Di kabupaten ini terdapat banyak perkebunan kopi dengan hasil produksi yang terkenal. Budaya yang cukup terkenal di Banyuwangi adalah budaya meminum kopi.

Kopi Kemiren merupakan hasil komoditi kopi kebanggan Banyuwangi. Kopi ini ditanam dan dproduksi di Desa Kemiren Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Kopi Kemiren juga dikenal sebagai kopi Jarang Goyang. Kopi Kemiren terdiri dari dua jenis, arabika dan robusta.

Keistimewaan kopi ini adalah prosesnya yang masih menggunakan teknik tradisional. Biji kopi disangrai di wajan bertungku kayu. Teknik tradisional ini memberi rasa khas pada kopi Kemiren.


Kopi Lanang

6 Fakta Menarik tentang Lhokseumawe Aceh, Lokasi Kerajaan Islam Pertama di Asia Tenggara Berdiri
Ilustrasi kopi. (Nathan Dumlao/Unsplash)

Kopi lanang adalah istilah untuk menyebut biji kopi atau olahan biji kopi yang tidak berkeping dua. Dalam satu ceri kopi, umumnya terdapat dua biji, tetapi kopi lanang hanya memiliki biji tunggal. Kelainan ini sudah bisa dikenali sejak dari ceri kopi dipetik.

Banyuwangi juga dikenal dengan produksi kopi lanangnya. Kopi ini banyak diproduksi di wilayah barat kabupaten Banyuwangi yaitu Malangsari. Kopi Lanang berasal dari perkebunan kopi Malangsari, kecamatan Kalibaru, kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kopi ini terasa gurih, keasaman rendah, tidak terlalu pahit, dan ada sedikit rasa unik.


Kopi Luwak

Ilustrasi kopi luwak (iStock)
Ilustrasi kopi luwak (iStock)

Banyuwangi juga punya olahan kopi luwak yang istimewa. Kopi luwak adalah seduhan kopi menggunakan biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak. Kopi luwak khas Banyuwangi kebanyakan berasal dari luwak liar. Salah satu daerah yang memproduksi kopi luwak adalah Desa Telemung.

Umumnya para petani luwak mengumpulkan biji kopi luwak basah dan mengolahnya menjadi kopi. Produksi kopi luwak tidak terlalu banyak karena kopi berasal dari luwak liar yang tidak bisa ditemui setiap hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya