Liputan6.com, Surabaya - Jembatan Suramadu membentang sejauh 5.438 meter dengan lebar 30 meter. Menghubungkan Pulau Jawa di sisi Surabaya dengan Pulau Madura di bagian timur Kamal, Bangkalan.
Jembatan Suramadu ini melintasi Selat Madura. Keindahan selat ini dapat terlihat saat melintas. Jika melintas di malam hari, cahaya lampu sepanjang jembatan tampak berkilauan, mempercantik suasana.
Baca Juga
Bagi kamu yang belum pernah melewati Jembatan Suramadu, tenang saja. Liputan6.com akan sajikan rangkuman tentang jembatan nasional ini yang dilansir dari berbagai sumber.
Advertisement
1. Dicetus oleh Prof. Dr. Sedyatmo
Jembatan Suramadu pertama kali dicetuskan oleh seorang tokoh insinyur sipil bernama Prof. Dr. Sedyatmo di era Soekarno tahun 1960-an. Ia merancang desain Jembatan Suramadu yang dicetuskannya ini. Setelah beberapa belas tahun kemudian, ia menyampaikan ide cemerlang itu ke Presiden Soeharto.
Presiden kedua itu pun menyetujui gagasan Sedyatmo. Namun, Sedyatmo mangkat pada tahun 1984.
Untuk meneruskan ide pembangunan Jembatan Suramadu, Presiden Soeharto menunjuk BJ Habibie yang saat itu menjadi Menteri Riset dan Teknologi. Habibie melakukan riset mulai dari sisi ekonomi hingga dampaknya langsung kepada masyarakat.
Setelah dipegang Habibie apakah pembangunan lancar? Tidak, krisis moneter pada tahun 1997-1998 membuat pembangunan jembatan tersebut tersendat.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.Â
Â
2. Dibangun Era Megawati
Akhirnya Jembatan Suramadu mulai serius dibangun di era Presiden Megawati Soekarnoputri, tepatnya pada Agustus 2003. Kemudian diresmikan pada Juni 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Tujuan pembangunan jembatan tersebut sekaligus untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur hingga ekonomi masyarakat Madura yang relatif tertinggal dibandingkan dengan daerah lainnya di Jawa Timur.
Â
Advertisement
3. Asal-usul Nama Suramadu
Asal usul nama Suramadu diambil dari dua titik penghubungnya, yakni Surabaya (Sura) dan Bangkalan yang berada di Pulau Madura (Madu). Jembatan yang menghubungkan dua pulau ini sangat bermanfaat bagi yang hendak menyeberang.
Sebelumnya, jika ingin ke Madura dari Surabaya harus menggunakan kapal feri dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Kini dengan adanya Jembatan Suramadu hanya membutuhkan waktu 5 menit.
Â
4. Jembatan Terpanjang di Indonesia
Saat ini Jembatan Suramadu menjadi jembatan terpanjang di Indonesia dengan panjang 5.438 meter dan lebar 30 meter. Saking panjangnya, pada tahun 2016 pernah dijadikan tempat untuk acara lari maraton Jawa Pos Fit.
Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian, yakni jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge). Pembagian itu sebagai antisipasi untuk mencegah lalu lintas padat.
Â
Advertisement
5. Jadi Ikon Wisata
Terlepas fungsinya sebagai penghubung antara Surabaya dan Madura, Jembatan Suramadu menjadi ikon wisata Jawa Timur. Pada Mei 2017 Jembatan Suramadu menjadi tempat festival masyarakat, terdiri dari lari maraton, seni budaya, hingga kuliner.
Masyarakat luar kota juga tertarik dengan jembatan di Jawa Timur ini. Banyak yang mengabadikan momen saat di Surabaya maupun di Madura dengan berswafoto di jembatan nasional ini.