Tetap Gelar PTM, Ipuk Minta Sekolah di Banyuwangi Respons Cepat Jika Temukan Kasus

Kepala Sekolah SDN 2 Tembokrejo Imam Sultani menjelaskan, pihak sekolah telah menerapkan pembelajaran terbatas.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 16 Feb 2022, 08:10 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2022, 08:10 WIB
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani (Kanan) Pantau Pelaksanaan PTM 50 Persen di SDN 2 Tembokrejo Muncar. (Istimewa)
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani (Kanan) Pantau Pelaksanaan PTM 50 Persen di SDN 2 Tembokrejo Muncar. (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memantau langsung pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN 2 Tembokrejo Banyuwangi. Dia ingin memastikan pembelajaran berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Saya ingin memastikan sekolah-sekolah ini harus merespon cepat terkait kondisi saat ini. Kalau ditemukan kasus, segera konsultasi dengan satgas kecamatan dan konsultasi dengan Dinas Pendidikan langkah apa yang harus diambil,” kata Ipuk, Selasa (15/2/2022).

Ipuk menjelaskan, di Banyuwangi saat ini terdapat 999 kasus aktif covid 19. Dengan kondisi semacam ini. Dia mengimbau semua sekolah agar jauh lebih berhati-hati dan terus memantau kesehatan guru serta muridnya.

"Cek segera. Kalau ada yang sakit segera dites dan tracing dengan segera. Semua harus menyesuaikan dengan kondisi saat ini,” kata Ipuk.

 

 

Bagi Dua

Kepala Sekolah SDN 2 Tembokrejo Imam Sultani menjelaskan, pihak sekolah telah menerapkan pembelajaran terbatas. Siswa kelas 1 – 4 pembelajaran di sekolah (PTM) hari Kamis sampai Sabtu, sementara kelas 5 – 6 hari Senin hingga Rabu.

Pembelajaran pun dibagi menjadi dua, 50 persen siswa masuk pukul 07.00 – 09.00 dan separuh berikutnya di pukul 09.00 – 11.00.

“Sejak ditemukan satu siswa yang terpapar covid 19 hasil tracing dari keluarganya, kami mulai menerapkan pembelajaran terbatas. Untuk saat ini, masih satu siswa tersebut yang diketahui terpapar. Yang bersangkutan masih isoman,” jelas Imam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya