Lapas Porong Siap Cetak 300 Warga Binaan Terampil dan Bersertifikat

Di akhir pelatihan, lanjut Wisnu, warga binaan yang terlibat akan mendapatkan sertifikat keterampilan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 17 Feb 2022, 23:10 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2022, 23:10 WIB
Warga binaan Lapas Porong dilatih sejumlah keterampilan. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Warga binaan Lapas Porong dilatih sejumlah keterampilan. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Surabaya di Porong Sidoarjo, menggenjot pembinaan kemandirian untuk warga binaan. Terbaru, Lapas yang dipimpin Gun Gun Gunawan itu menggandeng Balai Latihan Kerja Sidoarjo untuk mencetak 300 Warga Binaan Terampil.

“Ada lima jenis pelatihan singkat yang diprogramkan,” ujar Plt Kanwil Kemenkumham Jatim, Wisnu Nugroho Dewanto, Kamis (17/2/2022).

Kelima jenis pelatihan itu diantaranya adalah pelatihan bangunan kayu, batu, pengelasan, sablon dan penjahitan. Mereka akan mengikuti pelatihan baik teori maupun praktik selama 14 hari.

“Setiap harinya akan ada 3 jam pelajaran,” lanjut Wisnu.

Di akhir pelatihan, lanjut Wisnu, warga binaan yang terlibat akan mendapatkan sertifikat keterampilan. Yang bisa dijadikan bukti atau penunjang lamaran pekerjaan ketika warga binaan bebas nanti.

Untuk itu, pihaknya tidak sembarangan memilih warga binaan yang akan diikutkan pelatihan. “Tentunya ada penilaian dari tim dari Bapas maupun Lapas, apakah warga binaan bisa mengikuti kegiatan pelatihan atau tidak,” terang Wisnu.

Kembangkan Minat dan Bakat

Sementara itu, Kalapas Surabaya Gun Gun Gunawan menyatakan bahwa pelatihan ini akan dioptimalkan pihaknya untuk mengembangkan potensi, minat, bakat dan keterampilan warga binaannya. Selain itu, pihak lapas juga akan menambahkan materi kewirausahaan.

“Warga binaan kami ajari bagaimana melihat prospek bisnis ke depan hingga bagaimana mendapatkan dan mengelola modal,” ucap Gun Gun.

Gun Gun menyebut bahwa saat ini ada 2.041 warga binaan di lapas yang terletak di Desa Kebon Agung, Porong itu. Sehingga, tidak akan sulit mencari warga binaan yang mau mengikuti pelatihan.

“Kami prioritaskan warga binaan dengan vonis sebagai pengguna narkotika, agar mereka punya kesibukan sekaligus punya bekal saat bebas nanti,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya