Salah Ambil Motor, 2 Pemuda di Jember Babak Belur Dikira Maling

Saat itulah, diduga Samsul Arifin salah mengambil motor. Ia salah mengambil motor milik Poniman yang memang sama merek dan warnanya.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 23 Mar 2022, 23:02 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2022, 23:02 WIB
Motor yang sempat tertukar di pasar Jember akhirnya dikembalikan ke pemiliknya. (Istimewa).
Motor yang sempat tertukar di pasar Jember akhirnya dikembalikan ke pemiliknya. (Istimewa).

Liputan6.com, Jember - Samsul Arifin (28) dan Lukman Sauri (39), warga Jenggawah Jember, babak belur diamuk massa karena salah mengambil motor milik temannya. Keduanya dikira maling motor yang kepergok pemiliknya.

Amuk massa salah sasaran itu terjadi pada Selasa (22/3/2022) di Pasar Hewan Tempurejo Dusun Krajan, Desa Tempurejo Kecamatan Tempurejo Jember.

Peristiwa bermula saat Lukman Sauri meminta Samsul Arifin mengambil motor Yamaha N-Max miliknya. Lukman hanya memberikan kunci motor dan petunjuk motor miliknya kepada Samsul Arifin. 

Saat itulah, diduga Samsul Arifin salah mengambil motor. Ia salah mengambil motor milik Poniman yang memang sama merek dan warnanya. Peristiwa itu diketahui oleh Sudi, rekan Poniman yang juga pedagang di pasar hewan tersebut.

Sudi kemudian menegur Samsul Arifin dan menyebut motor itu milik temannya. Samsul Arifin yang merasa tidak bersalah, tetap mengambil motor tersebut menggunakan kunci motor. Saat itulah, datang Ponimin yang merupakan pemilik motor sebenarnya.

Setelah diberi pengertian, Samsul Arifin menyadari kesalahannya dan bersedia menyerahkan motor tersebut. Sayangnya, sempat ada teriakan warga yang menyebut Samsul Arifin maling. Situasi pasar hewan yang saat itu sedang ramai, membuat teriakan itu dengan cepat memancing amarah massa.

Samsul Arifin yang dikira massa sebagai maling motor langsung ditarik ke tengah lapangan dan jadi sasaran pemukulan. Rekan Samsul, yakni Lukman Sauri yang mendengar keributan langsung mendatangi titik keramaian.

Mengetahui rekannya dihajar massa, Lukman yang saat itu sedang menggendong anak, mencoba menenangkan situasi. Setelah menitipkan anaknya kepada warga setempat, Lukman menjelaskan bahwa Samsul adalah rekannya yang dia suruh untuk mengambil motor miliknya.

Sayangnya, penjelasan Lukman tidak diterima warga yang terlanjur salah paham. Senasib dengan Samsul, Lukman juga ikut dihajar massa karena mengira mereka berdua sebagai sindikat maling. Adegan main hakim sendiri itu sempat direkam oleh kamera video warga dan viral di media sosial.

Tak lama kemudian, patroli dari Polsek Tempurejo yang menerima laporan dugaan maling motor, langsung tiba di lokasi. Samsul Arifin dan Lukman Sauri yang kadung babak belur karena dikira maling, langsung diamankan di Polsek Tempurejo. 

STNK Sesuai

Dalam pemeriksaan terungkap, Samsul Arifin dan Lukman Sauri memang bukan maling motor. Hal ini terbukti dari STNK yang dimiliki Lukman yang cocok dengan motor Yamaha N-Max yang terparkir di sekitar pasar.

“Setelah interogasi kepada kedua terlapor, kita gelar perkara di lokasi kejadian. Hasilnya memang tidak ada tindak pidana pencurian,” tutur Kapolsek Tempurejo, AKP M Zuhri, Rabu (23/3/2022).

Adapun Samsul Arifin dan Lukman Sauri yang terlanjur babak belur karena salah sasaran amuk massa, memilih untuk tidak memperpanjang kasus ini.

“Keduanya tidak membuat laporan polisi. Dua belah pihak sepakat untuk berdamai karena salah paham,” pungkas Zuhri.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya