Menikmati Nasi Sambal Keluak Khas Madiun di Warung Sri Martini, Rasanya Maknyus

Sri Martini bisa menghabiskan sampai 5 kilogram kluwek dalam sehari. Maklum, menu andalannya ini bergantung penuh pada rempah yang satu ini. Tapi, jika pelanggan membeludak seperti di akhir pekan, jumlah itu bisa lebih banyak seiring banyaknya pesanan.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jun 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2022, 06:00 WIB
daun jati
Ilustrasi membungkus makanan dengan daun jati./Copyright shutterstock.com

Liputan6.com, Madiun Sambal sudah menjadi menu pelengkap tak terpisahkan di hampir semua hidangan khas Nusantara. Mulai dari makanan berkuah sampai makanan kering. Keberadaannya, meskipun bukan menu utama, tapi ia harus ada di setiap meja makan.

Bagi penikmat sambal yang siap memburu ke pelosok daerah, kuliner legendaris asal Madiun, Jawa Timur ini wajib dicoba. Ia adalah sambal keluak dengan nasi buntel daun jati.

Santapan pedas ini mulai langka. Namun, saat mampir di Madiun, wajib Anda bisa mendapatn sambal keluak ini di Warung Prama Ayu. Tepatnya di Desa Sirapan, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun.

Warung ini mengambil konsep pedesaan. Pemiliknya, Sri Martini sengaja mengangkat kembali kuliner yang saat ini sudah jarang dijual. Menu ini adalah favoritnya waktu dirinya masih di usia muda.

"Mulanya itu ada pelanggan yang minta dibuatkan sambal kluwak saat sedang makan di sini. Ternyata suka bahkan sampai diunggah di media sosialnya," ujar Sri Martini di Madiun, dilansir dari Antara, Jumat (3/6/2022).

Mendapat respon yang cukup bagus dari para pelanggan, kini sambal kluwak nasi buntel daun jati menjadi menu andalannya sejak satu tahun terakhir. Para pelanggan mengaku sangat terkesan, karena menjadi ingat makanan rumah zaman dulu yang biasa diolah oleh para nenek ataupun orang tuanya.

"Ini menu langka dan tradisional sekali. Saya pernah makan ini dulu waktu muda dan rasanya ya seperti ini. Sekarang jarang dan bahkan tidak ada lagi yang masak ini. Saat tahu warung Prama Ayu, makanya ingin nyoba dan ternyata mantap," kata Rudito, seorang pelanggan.

Sri Martini bisa menghabiskan sampai 5 kilogram kluwek dalam sehari. Maklum, menu andalannya ini bergantung penuh pada rempah yang satu ini. Tapi, jika pelanggan membeludak seperti di akhir pekan, jumlah itu bisa lebih banyak seiring banyaknya pesanan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

Dimakan Anget-anget

Proses pembuatannya juga sangat mudah. Pihaknya memastikan bahan kluwak yang digunakan berkualitas bagus. Yakni, saat dibuka, daging kluwak berwarna hitam pekat, tekstur agak kenyal, tidak kering, dan tidak pahit.

Bahan kluwak tersebut diulek dengan bawang putih, cabai rawit, dan garam. Tingkat kepedasan sambal, bisa disesuaikan dengan selera pelanggan.

Soal harga, tentu sangat terjangkau. Hanya berkisar Rp10.000 hingga Rp15.000 per porsi tergantung lauknya.

Untuk lauk, Sri Martini memadukan sambal kluwak dan nasi buntel daun jatinya dengan belut goreng, tempe goreng, telur goreng, dan teri, serta tak lupa bayam rebus.

Dimakan anget-anget ditambah sambalnya dicocol dengan kerupuk, pasti nagih. Dijamin, tak cukup hanya satu buntel nasi. Sedapppp, maknyusss...

Infografis Diplomasi Lewat Jalur Kuliner
Diplomasi Lewat Jalur Kuliner (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya