Liputan6.com, Banyuwangi - Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi meminta masyarakat mewaspadai penyebaran Conjunctivitis Virus. Virus itu menyerang mata dan membuat mata gatal, merah, nyeri, lebam hingga berair.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan setempat, Amir Hidayat mengatakan sejak sepekan terakhir banyak masyarakat Banyuwangi yang merasakan gejala conjunctivitis virus.
"Kenaikan kasus ini dua kali lebih cepat dari minggu sebelumnya. Bahkan kenaikan terus menerus terjadi selama tiga kali pemantauan mingguan," kata Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat, Jumat (24/6/2022).
Advertisement
Amir mengatakan, kenaikan angka kasus conjunctivitis virus di Kabupaten Banyuwangi cukup signifikan.
"Pada 1 - 7 Juni ditemukan 236 kasus. Lalu pada 8 - 14 Juni bertambah menjadi 312 kasus. Kemudian pada 15 - 21 Juni angka kasus Conjunctivitis Virus turun menjadi 308 kasus," terang Amir.
Meski pergerakan angka kasus Conjunctivitis Virus fluktuatif, namun Dinkes Banyuwangi menyebut jika kasus itu belum masuk kejadian luar biasa (KLB).
"KLB belum bisa diberlakukan dan dibuktikan dengan indikator yang ada," ungkap Amir.
Untuk itu, Amir mengimbau kepada masyarakat Banyuwangi yang sudah terpapar Conjunctivitis Virus agar bisa menjaga jarak agar tidak tertular. "Jangan berdekatan, minum obat dan istirahat," tandas Amir.
Dikutip dari halodoc.com, Konjungtivitis Virus menjadi jenis konjungtivitis yang sangat menular yang disebabkan oleh virus, seperti adenovirus atau virus herpes simpleks (HSV).
Kondisi ini terjadi ketika infeksi virus menyebabkan peradangan pada konjungtiva, selaput yang melapisi bagian putih mata. Sebagian besar virus yang menyebabkan konjungtivitis menyebar melalui kontak tangan ke mata melalui benda yang telah terkontaminasi virus tersebut.
Gejala konjungtivitis virus dapat disertai flu atau kondisi lain, termasuk hidung pilek dan berair, sensitivitas cahaya, dan iritasi mata secara umum. Konjungtivitis virus umumnya dimulai di satu mata kemudian menyebar ke mata lainnya.
Gejala yang umum termasuk, iritasi mata berwarna merah muda atau kemerahan, keluarnya cairan dari mata yang mungkin disertai dengan sedikit lendir, nyeri ringan, mata tidak nyaman, dan sensasi terbakar.
Selain itu juga sensitive terhadap cahaya, kerak yang terdapat di sekitar kelopak mata saat bangun tidur hingga kelopak mata menjadi bengkak.
Penyebab Konjungtivitis Virus
Konjungtivitis virus paling sering disebabkan oleh adenovirus yang menyebabkan flu biasa dan infeksi saluran pernapasan atas lainnya.
Konjungtivitis yang disebabkan oleh adenovirus terbagi menjadi dua jenis. Pertama Demam faringokonjungtiva. Jenis ini umumnya ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda. Gejalanya mirip dengan gejala flu biasa, seperti sakit tenggorokan atau sakit kepala.
Keratokonjungtivitis epidemik. Jenis ini bisa berkembang lebih parah dan mempengaruhi kornea mata dan sangat berpotensi menyebabkan masalah penglihatan jangka panjang.
Selain adenovirus, konjungtivitis virus juga dapat disebabkan oleh, Virus rubella, Virus Rubeola, yang menyebabkan campak, Virus herpes simpleks, Virus varicella-zoster, yang juga menyebabkan cacar air dan herpes zoster, Virus Epstein-Barr, yang juga menyebabkan infeksi mononukleosis dan Picornaviruses.
Perlu diketahui bahwa konjungtivitis virus sangat menular. Penularan bisa terjadi melalui paparan langsung pada seseorang dengan infeksi saluran pernapasan atas.
Kontak dengan air mata yang menular, kotoran mata, wajah, atau kotoran dari hidung juga dapat mencemari tangan. Infeksi bisa terjadi ketika kamu menggosok mata tanpa mencuci tangan.
Â
Advertisement