Petani Tembakau di Tulungagung Diimbau Panen Lebih Cepat, Ada Apa?

Tanaman tembakau dikenal sangat rentan mengalami kerusakan jika terlalu lama terkena air. Petani terancam mengalami gagal panen atau puso.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Okt 2022, 11:00 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2022, 11:00 WIB
tembakau madura
salah satu tanaman tembakau di Desa Gaddu barat, Kecamatan Ganding, kabupaten Sumenep.

 

Liputan6.com, Tulungagung - Anomali cuaca yang terjadi di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengakibatkan setidaknya 1.226 hektare tanaman tembakau yang tersebar di empat kecamatan terendam banjir yang mengguyur wilayah itu selama sepekan terakhir.

Dinas Pertanian Tulungagung mencatat, lahan pertanian tembakau yang terdampak banjir tersebar di 20 desa, dan sebagian besar ada di wilayah selatan Kota Tulungagung.

"Daerah terparah tanaman tembakau yang tergenang banjir ini terdapat di wilayah Kecamatan Campurdarat," kata Koordinator Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian Tulungagung, Gatot Rahayu, dilansir dari Antara, Rabu (5/10/2022).

Khusus di daerah ini (Campurdarat), secara keseluruhan luasan tanaman tembakau mencapai 500-an hektare. "Sementara yang terendam usia tanamannya beragam, mulai 30 hari hingga memasuki masa panen," ujarnya.

Hingga saat ini, lanjut Gatot, pihaknya masih melakukan pemantauan terhadap kondisi tanaman yang tergenang banjir.

Padahal, tanaman tembakau dikenal sangat rentan mengalami kerusakan jika terlalu lama terkena air. Petani terancam mengalami gagal panen atau puso.

Oleh karenanya, Gatot mengimbau kepada para petani untuk segera memanen tanaman tembakaunya agar tidak merugi.

"Jika nanti terjadi gagal panen tembakau, kami akan memberikan bantuan berupa benih padi ke petani, setiap hektare akan mendapatkan 25 kilogram benih padi," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Infografis PHK Hantui Kenaikan Tarif Cukai Rokok
Infografis PHK Hantui Kenaikan Tarif Cukai Rokok (Liputan6.com/Triyasni)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya