Desa Ranupani Lumajang Sempat Terisolasi Akibat Banjir dan Tanah Longsor

Ada beberapa titik longsor yang cukup parah saat menuju Desa Ranupani karena akses jalan tertutup longsor, sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat dan dua.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Okt 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2022, 09:00 WIB
Gotong Royong di Lereng Gunung Semeru Bersihkan Ranupani
Sedimentasi di Ranupani salah satu danau di Gunung Semeru (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Lumajang - Desa Ranupani di lereng Gunung Semeru Kabupaten Lumajang, Jawa Timur sempat terisolasi akibat banjir dan tanah longsor yang menerjang kawasan setempat pada Jumat (7/10) malam hingga Sabtu.

"Desa Ranupani di Kecamatan Senduro diterjang banjir dan longsor akibat hujan deras yang mengguyur kawasan setempat, bahkan kami sempat kesulitan menjangkau desa itu," kata Komandan Komando Rayon Militer (Danramil) Senduro Kapten Arm Ony Ariyanto, di Lumajang, dilansir dari Antara, Sabtu (9/10/2022).

Dia menyebut ada beberapa titik longsor yang cukup parah saat menuju Desa Ranupani karena akses jalan tertutup longsor, sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat dan dua.

"Memang penuh perjuangan untuk menjangkau Desa Ranupani karena ada enam titik longsor yang sangat parah, sehingga Desa Ranupani terisolir dan kami berusaha membuka akses jalan yang tertutup material longsor tersebut," tuturnya.

Pihaknya mengambil alih untuk mengatasi material longsor dan mengevakuasi, serta melakukan langkah-langkah penyelamatan warga terdampak banjir dan longsor di Desa Ranupani.

"Kami belum bisa melakukan pendataan korban yang terdampak banjir dan longsor karena fokus utama membuka akses jalan agar Desa Ranupani dapat dilalui kendaraan," katanya.

 

Usaha Membuka Akses

Ia mengatakan petugas masih berusaha membuka akses jalan dan membersihkan material longsor yang menutup jalan menuju Desa Ranupani dengan menggunakan alat berat.

Desa Argosari, Kecamatan Senduro di lereng Gunung Semeru juga diterjang tanah longsor parah, sehingga akses jalan menuju salah satu dusun tidak bisa dilalui karena ada enam titik longsor yang menerjang desa setempat.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Joko Sambang mengatakan pihaknya masih berusaha membuka akses jalan menuju Desa Ranupani agar bisa dilalui kendaraan.

Infografis Banjir Bandang dan Longsor di Sulsel
Infografis Banjir Bandang dan Longsor di Sulsel. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya