Program BTS Dinilai Sukses Tekan Stunting di Banyuwangi, Apa Buktinya?

Program Banyuwangi Tanggap Stunting (BTS) cukup ampuh dalam menekan kasus stunting di wilayah setempat. Kerja keroyokan yang dilakukan Pemkab Banyuwangi membuahkan hasil. Lebih dari 1.500 anak penderita stunting dipulihkan.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 09 Nov 2022, 05:05 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2022, 05:05 WIB
Ilustrasi Stunting (Istimewa)
Ilustrasi Stunting (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Program Banyuwangi Tanggap Stunting (BTS) cukup ampuh menekan kasus stunting. Lebih dari 1.500 anak penderita stunting dipulihkan.

Catatan Dinas Kesehatan Banyuwangi 2021, kasus stunting di Banyuwangi masih relatif tinggi yakni 4.371 kasus. Namun, per Agustus 2022, tinggal 2.704 kasus saja.

"Notabene ini terjadi penurunan. Hasil ini merupakan buah dari kerja keras kita selama ini," kata Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Henik Setyorini, Selasa (8/11/2022).

Henik menyebut perkara stunting merupakan perkara yang kompleks. Artinya tidak hanya dilihat dari faktor kurangnya gizi pada anak. Pola asuh, sanitasi, kondisi tempat tinggal dan ketersedian air bersih juga merupakan faktor kunci yang mempengaruhi tingginya angka stunting.

"Kita kemarin kerja keroyokan semua dinas bergerak untuk menekan kasus stunting ini," ujarnya.

Dalam program BTS, semua dilakukan terperinci. Program BTS terbagi menjadi sekup-sekup bagian. Pertama adalah tahap pencegahan dimulai dari saat pernikahan.

Calon pengantin diwajibkan mengisi aplikasi elsimail (elektronik siap nikah dan siap hamil). Ada beberapa pertanyaan yang harus dilengkapi oleh calon pengantin.

"Sebelum akad nikah dipastikan calon pengantin harus sudah mengisi data-data di aplikasi itu," bebernya.

Hasil dari pendataan menjadi indikator kesiapan calon ibu untuk menjalani proses kehamilan. Calon ibu akan mendapatkan sebuah sertifikat elektronik yang memiliki kode warna. Diantaranya merah perlu pendampingan intens dan warna hijau pendampingan ringan.

"Ketika masuk ke aplikasi nanti akan otomatis nge-link ke masing-masing pendamping yang ada di Kecamatan. Pendamping berperan sentral memastikan kesiapaan kehamilan dan kondisi saat hamil. Mulai dari 270 hari saat hamil dan 730 hari pasca melahirkan," ujar Henik.

Salah satu yang dijaga oleh pendamping adalah pemenuhan nutrisi bagi calon ibu maupun bumil.

Belanja Tanggal Cantik ASN Cegah Stunting

Pemkab juga memilki program lanjutan untuk pemenuhan nutrisi guna menekan angka stunting. Salah satunya adalah lewat program 'Belanja Tanggal Cantik ASN' yang dilakukan setiap satu bulan sekali.

Dimana pada setiap tanggal cantik (angka tanggal yang sama dengan angka bulan) ASN akan memborong bahan makanan bernutrisi untuk dibagikan kepada anak penyitas stunting, calon ibu berpotensi stunting dan bumil. Pembagian bahan makanan merujuk by name by adress dari data penderita stunting.

"Meski saat ini angkanya sudah menurun, capaian ini tidak serta merta membuat kami berbangga. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus menekan kasus, sehingga Banyuwangi bisa Zero Stunting," tegas Henik.

 

Infografis Indonesia Kemungkinan Lepas Status Pandemi Covid-19 Awal 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Indonesia Kemungkinan Lepas Status Pandemi Covid-19 Awal 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya