Liputan6.com, Banyuwangi - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim akan melakukan evaluasi usai kasus keracunan massal puluhan jurnalis saat pelatihan literasi di sebuah hotel di Banyuwangi.
Kepala Kantor Perwakilan BI Jatim Budi Hanoto menjelaskan pada 9-12 Desember 2022, pihaknya menyelenggarakan bincang bareng media sinergi pengembangan sektor pariwisata untuk mendukung pemulihan ekonomi.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mempromosikan pariwisata Jawa Timur, khususnya Banyuwangi dengan mengajak 89 jurnalis se-Jawa Timur untuk meliput destinasi pariwisata di Banyuwangi.
Advertisement
"Setelah seluruh kegiatan berakhir, kemudian pada 12 Desember 2022, secara bergantian sejumlah 35 jurnalis mengalami gejala sakit perut, mual dan diare," ujarnya.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, kata Budi, pihaknya telah memberikan respons cepat dengan membawa para peserta yang bergejala ke IGD RSUD Blambangan dan RS Yasmin.
Dia juga koordinasi dengan Dinas Pariwisata, Dinas Kesehatan Banyuwangi dan pihak TNI Polri untuk menangani kejadian ini.
"Dalam hal ini, seluruh jurnalis bergejala telah mendapatkan penanganan kesehatan terbaik dari tim medis di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Banyuwangi," terangnya.
Hingga saat ini, imbuh Budi, seluruh pasien telah diizinkan pulang dari rumah sakit dan seluruh peserta memilih untuk tetap kembali ke Surabaya.
Proses Investigasi
Sementara penyebab kejadian tersebut hingga saat ini masih dalam proses investigasi dari Dinas Kesehatan dan Polri.
"Kami sangat menghormati proses investigasi yang tengah dilakukan oleh pihak berwenang tersebut," kata Budi.
Sebagai tindak lanjut, BI Jatim akan terus memonitor kondisi kesehatan seluruh jurnalis peserta bincang bareng media yang kemarin dalam perjalanan kembali ke rumah masing-masing.
"Kami juga menyampaikan rasa empati yang mendalam atas kejadian yang menimpa rekan-rekan jurnalis, peserta Bincang Bareng Media. Kami mendoakan segenap rekan jurnalis agar segera pulih dan sehat kembali seperti sediakala," tandasnya.
Advertisement