PHRI Sebut Libur Nataru 2023 Jadi Kebangkitan Pariwisata Kota Batu Pasca Covid-19

Sujud menjelaskan pada libur Natal 2022, tingkat rata-rata okupansi hotel di wilayah Kota Batu tercatat lebih dari 90 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Des 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 28 Des 2022, 10:00 WIB
Pariwisata Kota Batu, Jawa Timur
Batu Night Spectacular yang beroperasi pada sore hingga malam hari merupakan salah satu tujuan wisata di kota Batu yang menyediakan berbagai wahana menarik.(Antara).

Liputan6.com, Kota Batu - Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Batu menyatakan bahwa libur akhir tahun 2023 menjadi titik balik kebangkitan sektor pariwisata di wilayah tersebut yang selama dua tahun terakhir terdampak pandemi COVID-19.

Ketua PHRI Kota Batu Sujud Hariadi mengatakan bahwa pada libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, jumlah wisatawan yang menginap pada hotel di wilayah Kota Batu mengalami peningkatan.

"Kita mulai merangkak naik dan bangkit kembali. Jadi setelah terpuruk selama dua tahun kemarin, tahun ini mulai menjadi titik awal kebangkitan sektor pariwisata Kota Batu," katanya di Kota Batu, dilansir dari Antara, Selasa (27/12/2022).

Sujud menjelaskan pada libur Natal 2022, tingkat rata-rata okupansi hotel di wilayah Kota Batu tercatat lebih dari 90 persen. Kondisi tersebut sudah jauh lebih baik jika dibandingkan dengan pada periode yang sama tahun 2020-2021.

Menurutnya, tingkat pemesanan kamar hotel di Kota Batu pada perayaan Tahun Baru 2023, juga telah menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Tercatat, saat ini tingkat pemesanan kamar hotel sudah lebih dari 80 persen dan diharapkan bisa terus meningkat.

"Tingkat okupansi pada saat malam Natal kemarin mencapai 90 persen. Sementara untuk libur tahun baru nanti, reservasi sementara rata-rata sudah berada di atas 80 persen. Ini jauh lebih baik dibanding dua tahun lalu yang rata-ratanya kurang lebih 50 persen," ujarnya.

Ia menambahkan meskipun saat ini kondisi pariwisata di wilayah Kota Batu sudah mulai membaik, namun ada ancaman krisis ekonomi dunia pada 2023 yang bisa berdampak terhadap daya beli masyarakat.

Ia menyatakan bahwa PHRI Kota Batu masih belum memperhitungkan apakah adanya krisis ekonomi dunia pada 2023 akan berdampak ke Indonesia, termasuk sektor pariwisata di wilayah Kota Batu.

"Krisis ekonomi ini apakah akan melanda Indonesia, kita belum tahu. Jadi dampak terkait daya beli masyarakat kami juga belum mengetahui itu akan seperti apa," ujarnya.

 

Seperti Sebelum Pandemi

Ia berharap, pada 2023 kondisi pariwisata khususnya di wilayah Kota Batu bisa semakin membaik dan pulih seperti sebelum terjadi pandemi penyakit akibat penyebaran virus Corona. Salah satu penopang sektor perhotelan adalah adanya kegiatan pemerintahan di hotel-hotel.

Sejumlah kegiatan pemerintah tersebut berupa Meeting, Incentives, Conferences and Exhibition (MICE) bisa menopang sektor perhotelan pada hari-hari biasa. Sementara pada saat akhir pekan, kunjungan wisatawan diperkirakan mengalami peningkatan.

"Untuk perhotelan pada 2023 cukup berharap dari kegiatan pemerintahan di hotel-hotel. Ketika hari biasa, kami mengandalkan MICE sementara pada akhir pekan, biasanya banyak keluarga yang berlibur," katanya.

Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya