Kebakaran di Lahan Kilang Minyak Pertamina Tuban Diduga karena Puntung Rokok, Kerugian Capai Rp 75 Miliar

Polisi mengungkap penyebab sementara kebakaran hebat di bekas lahan Perhutani milik PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Fungsi Early Work Grass Root Refinery (GRR) Tuban, yang merupakan area kawasan proyek kilang minyak di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 05 Sep 2023, 14:04 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2023, 14:04 WIB
Puing bekas kebakaran di lahan kilang minyak Pertamina Tuban. (Adirin/Liputan6.com)
Puing bekas kebakaran di lahan kilang minyak Pertamina Tuban. (Adirin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Tuban - Polisi mengungkap penyebab sementara kebakaran hebat di bekas lahan Perhutani milik PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Fungsi Early Work Grass Root Refinery (GRR) Tuban, yang merupakan area kawasan proyek kilang minyak di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

Kobaran api sampai saat ini telah dipadamkan. Polisi menduga penyebab sementara kebakaran lahan yang terdapat banyak tumpukan kayu jati itu dikarenakan puntung rokok yang masih menyala dari orang gila.

“Diduga api berasal dari puntung rokok milik ODGJ (orang dalam gangguan jiwa) yang setiap harinya ada  di lokasi area lahan,” ungkap IPTU Rianto, Kapolsek Jenu, Polres Tuban.

Kendati demikian, polisi menyampaikan sampai saat ini belum diketahui secara pasti sumber api tersebut. Beruntung tidak ada korban jiwa yang meninggal dunia dalam kebakaran hebat tersebut, tetapi material tumpukan kayu jati milik Pertamina Tuban ludes terbakar yang mengakibatkan kerugian sekitar Rp 75 miliar.

“Tidak ada korban jiwa, korban material tumpukan kayu jati diperkirakan Rp 75 miliar,” tegas Kapolsek Jenu, Polres Tuban.

 

Api Bergerak Cepat

Kebakaran di lahan kilang minyak Pertamina Tuban. (Adirin/Istimewa)
Kebakaran di lahan kilang minyak Pertamina Tuban. (Adirin/Istimewa)

Sebelumnya, kebakaran di lahan Kilang Minyak Tuban itu dilaporkan oleh petugas Pertamina, Senin (4/9/2023) sekitar pukul 14.30 Wib. Lalu petugas Damkar Tuban bergerak ke lokasi kejadian untuk menjinakkan si jago merah.

Kobaran api bergerak lebih cepat lantaran di kawasan bekas hutan jati tersebut terdapat banyak potongan kayu kering. Bahkan, angin kencang yang bertiup sejak siang sampai malam membuat si jago merah semakin sulit dikendalikan, dan membuat kawasan itu menjadi merah membara.

“Ini sudah dua kali, kemarin tidak terlalu besar. Kalau ini parah, mohon doa restunya bisa diatasi,” kata Kepala Satpol PP dan Damkar Tuban, Gunadi.

Sementara itu, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Fungsi Early Work Grass Root Refinery (GRR) Tuban, mengaku akan bertanggung jawab atas insiden kebakaran tersebut.

“Kami bertanggung jawab penuh atas insiden ini, mohon doa dan dukungannya agar proses pemadaman dapat berjalan dengan lancar,” kata M. Solihin, Senior Project Manager Early Work GRR Tuban.

Infografis Kebakaran Kilang Pertamina Balongan Indramayu
Infografis Kebakaran Kilang Pertamina Balongan Indramayu
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya