Liputan6.com, Banyuwangi Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, memprediksi, suhu panas yang melanda Banyuwangi dan sekitarnya terjadi hingga akhir November.
Menurut Prekirawan BMKG Banyuwangi Dita Purnamasari, suhu udara siang hari di Banyuwangi, masih di atas 30 derajat celcius.
Baca Juga
“Suhu panas dan kemarau panjang ini akibat masuknya musim peralihan. Dengan kondisi ini sejumlah wilayah masih terasa cukup Terik. Meski beberapa hari kemarin ada beberapa wilayah yang sudah turun hujan,”ujar Dita Purnamasari, Rabu (8/11/2023).
Advertisement
Kata Dita, musim hujan diprediksi terjadi pada minggu ketiga November. Masa peralihan tersebut akan berlangsung hingga musim penghujan tiba.
“Selama musim peralihan ini, akan terjadi peningkatan suhu panas pada siang hari,”tambahnya
Meski begitu menurut Dita, masyarakat tidak perlu resah, sebab pada minggu ketiga bulan November ini, diperkirkan hujan sudah mulai turun, meski hanya diempat kecamatan.
“Pada akhir bulan November itu hujan akan turun mengguyur wilayah yang berada di dataran tinggi saja, baru pada bulan Desember nanti hujan mulai mengguyur Banyuwangi merata,” tuturnya.
Ada tiga penyebab utama cuaca panas saat ini. Yang pertama karena adanya anomali iklim El Nino yang dipengaruhi suhu muka air laut Pasifik di ekuator bagian timur yang berakibat pada minimnya pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
Faktor yang kedua akibat adanya anomali iklim di Indian Ocean Dipole (IOD), positif di wilayah Samudra Hindia di ekuator bagian barat.
“Ini juga menyebabkan minimnya pembentukan awan hujan di Indonesia, akibatnya penyinaran matahari di wilayah Indonesia di Selatan ekuator langsung ke bumi tanpa ada tameng pelindung berupa awan hujan,” tambahnya.
Diimbau Tidak Membuat Sumber Api Sembarangan
Adapun penyebab yang ketiga menurut Dita, adnya pengaruh angin dari Australia yang lebih kering. Kondisi ini menyebabkan musim kemarau kali ini lebih panas.
“Untuk angin dari Australia ini kering mengakibatkan kelembaapanya semakin rendah sehingga panasnya meningkat dan terasa semakin menyengat suhunya,” tambahnya.
Dita mengimbau masyarakat untuk tidak membuat sumber api sembarangan karena pada musim kemarau panjang ini rawan terjadi kebakaran.
“Tetap waspada dan tidak membuat sumber api karena bisa mengakibatkan kebakaran,” pungkasnya.
Advertisement