Liputan6.com, Jakarta - Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) memberikan pendampingan terhadap para seniman lokal di Bekasi agar tetap eksis di tengah derasnya budaya luar saat ini.
Widi Winarso, dosen Ubhara Jaya yang juga ketua tim menyatakan, melestarikan budaya dan mendeseminasikan ilmu sebagai akademisi m erupakan sebuah kewajiban bagi keberlanjutan budaya bangsa.
Baca Juga
"Pada masa modern seperti saat ini, masyarakat cenderung memilih kebudayaan baru yang lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal," ujarnya dalam keterangannya, Selasa (14/11/2023).
Advertisement
Salah satu faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan saat ini adalah kurangnya generasi penerus yang memiliki minat untuk belajar dan mewarisi kebudayaannya sendiri.
"Padahal, selain sebagai media ungkap atau ekspresi keindahan, kesenian juga memiliki muatan muatan atau pesan-pesan yang berisikan pendidikan kultural, spiritual, komentar sosial dan sebagainya," jelasnya.
Dari suatu pertunjukan sastra tutur umpamanya, selain memiliki nilai-nilai musikal dan sastra, di situ terdapat nilai-nilai ajaran moral, tata hidup, filsafat, dll, yang menjadi referensi atau pegangan baik bagi pelaku maupun penontonnya.
"Dengan demikian, untuk memasukkan ajaran-ajaran yang relevan dengan kehidupan masa kini seperti untuk sosialisasi dan menumbuhkan motivasi masyarakat agar selalu giat belajar bukanlah sesuatu yang akan merusak idiom kesenian yang bersangkutan, sepanjang itu dilakukan atas dasar grammar kesenian bersangkutan," sambungnya.
Bahkan, jika upaya tersebut dapat dilakukan dengan baik, melalui suatu metode dan mekanisme yang tepat, dia diharap akan turut memperkaya idiom kesenian tradisional bersangkutan.
"Dengan muatan baru, yang sesuai dengan kondisi sosial yang ada, kesenian tarisional itu akan dirasakan sebagai suatu nilai yang selalu updated," pungkasnya.
Â
Â