Jari Bengkok Anies Baswedan Saat Debat Capres, Sebut Penegakan Hukum Tumpul ke Atas Tajam ke Bawah

Anies Rasyid Baswedan mengisyaratkan penegakan hukum di Indonesia masih tumpul ke atas dan tajam ke bawah melalui bahasa tubuh berupa jari tangan membengkok yang ditunjukkan saat debat capres 2024.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 12 Des 2023, 20:53 WIB
Diterbitkan 12 Des 2023, 20:49 WIB
Ekspresi Para Capres/Cawapres saat Paparan Visi Misi pada Debat Perdana Pilpres 2024
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan saat paparan visi dan misi pada debat perdana Calon Presiden pada Pilpres 2024, Selasa (12/12/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden nomor satu Anies Baswedan mengisyaratkan penegakan hukum di Indonesia masih tumpul ke atas dan tajam ke bawah melalui bahasa tubuh berupa jari tangan membengkok yang ditunjukkan saat debat capres 2024.

Hal itu ditunjukkan Anies saat menyampaikan visi dan misi gagasan perubahan dalam debat perdana yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Selasa (12/12/2023). 

Saat diberikan waktu selama empat menit untuk menyampaikan arah kebijakan ke depan terkait penegakan hukum, mantan rektor Universitas Paramadina itu mengatakan bahwa seorang presiden harus mampu mewujudkan keadilan hukum untuk seluruh rakyat Indonesia. 

"Hukum adalah alat untuk mencapai tujuan bernegara, bukan tujuan pribadi penguasa. Ketika prinsip ini tidak dipahami, tidak dijadikan rujukan utama, dan tidak dipegang erat oleh pemimpin tertinggi, maka produk hukum yang dihasilkan dan praktik hukum yang berjalan akan menjadi tidak adil, tidak bermanfaat, dan tidak memberikan kepastian," ujar Anies. 

Dalam bahasa tubuhnya itu, Anies menegaskan hukum masih sering digunakan sebagai alat oleh oknum penguasa untuk mencapai kepentingan-kepentingan pribadi atau kelompoknya. 

"Ini adalah hukum di Indonesia (membengkokkan jari tangan kanan) yang dengan mudah dibengkokkan untuk kepentingan penguasa. Menghasilkan deretan produk hukum yang bermasalah, dengan proses yang bermasalah pula," kata Anies. 

Dia menambahkan, masih banyak permasalahan terkait hukum dan hak asasi manusia (HAM) yang sering menyengsarakan masyarakat, sehingga hal itu harus diubah. 

Dalam tema debat pertama yang ditetapkan KPU itu, calon presiden akan berbicara terkait pemerintahan, hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan pelayanan publik, penanganan disinformasi, dan kerukunan warga. 

 

Anies-Imin Kompak Gunakan Kemeja Hitam

Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam acara debat debat pilpres di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam acara debat debat pilpres di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam (Liputan6.com/Faizal Fanani)  

Pasangan Calon Nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar kompak menggunakan kemeja hitam dan peci hitam untuk menghadiri debat perdana capres di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12). Anies dan Cak Imin berangkat dari Posko Timnas AMIN di Jalan Diponegoro X, Menteng.

Terpantau, Anies terlihat ditemani sang istri Fery Farhati. Ia dan Cak Imin berangkat bersama-sama dalam satu mobil. Terlihat juga Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali dan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid.

Sebelum berangkat, Anies dan Cak Imin memilih solat Maghrib berjemaah di Posko Timnas AMIN.

Anies mengaku memilih Istirahat sebelum debat perdana. Ia memilih santai di kediamannya.

"Cukup Istirahat saja. Hari ini hari santai rileks baca-baca ngobrol-ngobrol itulah kesiapannya. Hari ini santai ya," katanya.

Infografis Jelang Akhir Jabatan Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Ahmad Riza Patria. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jelang Akhir Jabatan Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Ahmad Riza Patria. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya