Liputan6.com, Jember - Polisi menyelidiki kasus keracunan massal usai makan takjil yang mengakibatkan puluhan orang di Jember, harus mendapatkan perawatan di Puskesmas Mayang.
“Kami melakukan penyelidikan lebih lanjut dan mengambil sampel makanan untuk dibawa ke laboratorium,” ujar Kapolsek Mayang Iptu Sugeng Romdoni, Senin (1/4/2024).
Kata dia, kemungkinan jumlah korban keracunan makanan takjil akan bertambah karena jumlah yang dibagikan panitia bakti sosial sebanyak 300 bungkus takjil dan tidak hanya warga Kecamatan Mayang.
Advertisement
“Makanan takjil itu dibagikan kepada warga yang melintas di jalan nasional Desa Mayang Kecamatan Mayang. Kami terus melakukan pendataan terhadap korban yang mengalami keracunan,”tambahnya.
Informasi yang dihimpun di Polsek Mayang tercatat sebanyak 64 orang yang menjadi korban keracunan makanan takjil yang menjalani perawatan di berberapa PKM dan Klinik, yakni di PKM Mayang, klinik Purwoko, Klinik Bhakti Pratama, Klinik Harapan Sehat, dan PKM Pakusari.
“Ruang inap di PKM Mayang tidak mampu menampung puluhan orang sehingga kami berusaha memindahkan pasien- pasien tersebut ke PKM atau klinik terdekat,”paparnya.
Polisi juga sudah mengamankan tujuh orang panitia yang membagi-bagikan makanan takjil gratis kepada pengguna jalan yang melintas di jalan nasional Desa Mayang.
“Kami meminta keterngan mereka seputar pembuatan makanan takjil yang menyebabkan keracunan massal. Mereka sudah ada di Polsek Mayang untuk diminta keterangan,”paparnya.
Diperbolekan Pulang
Sebelumnya, puluhan warga di Kabupaten Jember, diduga mengalami keracunan massal akibat mengkonsumsi makanan takjil.
Akibatanya mereka harus mendapatkan perawatan medis di unit gawat Darurat (UGD) Puskesmas Mayang, Jember.
“Keluhan mereka rata- rata sekit perut, mual , muntah dan diare setelah 2 hingga 3 jam makan takjil yang dibagi- bagikan di jalan,”ujar Kepala Puskesmas Mayang Hamid Dwi Supriyanto, Senin (1/4/2024).
Kata dia, korban yang diduga keracunan makanan takjil tersebut terus berdatangan, sehingga pihak puskesmas segera melakukan penanganan terhadap warga yang mengeluhkan sakit.
“Semua sudah ditangani oleh perawat di Puskesmas Mayang, sehingga sebagian korban yang dinyatakan kondisinya membaik diperbolehkan pulang ke rumahnya masing- masing,”tambahnya.
Ia mengatakan, jumlah korban kercunan yang mengeluhkan mual, muntah dan diare lebih dari 50 orang, namun semuanya sudah dapat teratasi oleh petugas medis di Puskesmas Mayang, sehingga tidak perlu dirujuk ke rumah sakit.
Advertisement