Buruh Geruduk Surabaya Aksi May Day, Tagih Realisasi Janji Khofifah Terkait Jamperda

Ketua Camp DPC KSPI Sidoarjo Daniel Istanto mengungkapkan, pada peringatan May Day hari ini pihaknya mengingatkan bahwa saat Khofifah Indar Parawansa masih menjabat sebagai Gubernur Jatim, sempat menyetujui Jaminan Persalinan Daerah (Jamperda) yang diusulkan para buruh.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 01 Mei 2024, 21:03 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2024, 21:03 WIB
Demo buruh dalam rangka May Day di Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Demo buruh dalam rangka May Day di Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Sejumlah buruh dari berbagai daerah di Jawa Timur menggeruduk Kota Surabaya guna menyampaikan tuntutannya pada peringatan May Day kali ini. Mereka juga menagih janji mantan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengenai Jamperda.

Ketua Camp DPC KSPI Sidoarjo Daniel Istanto mengungkapkan, pada peringatan May Day hari ini pihaknya mengingatkan bahwa saat Khofifah Indar Parawansa masih menjabat sebagai Gubernur Jatim, sempat menyetujui Jaminan Persalinan Daerah (Jamperda) yang diusulkan para buruh.

Menurutnya, usulan Jamperda alias jaminan pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil, abortus, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir itu dilakukan sejak 2020 lalu dan sampai saat ini belum disetujui maupun direalisasikan.

"Jamperda kita usulkan sejak 2020 kemarin, harapannya kami bisa di setujui di tahun ini namun kenyataannya masih belum terealisasi," ujarnya di Surabaya, Rabu (1/5/2024).

Selain itu, lanjut Daniel, pihaknya membawa beberapa tuntutan diantaranya yaitu penerapan omnibus law hanya menyengsarakan pekerja.

Menurutnya, praktik kerja yang dibuat oleh pemerintah melalui omnibus law dan dicanangkan 2020 kemarin membuat buruh kian merana.

"Karena dengan adanya omnibus law, pertama upah kita dibatasi, kedua ousorching bebas dimana-mana, dan ketiga kontrak kerja bebas di mana-mana," ucapnya.

Daniel menyatakan hal itu membuat kerja buruh kewalahan. Sebab, jaminan kesejahteraan dan kinerja pekerja dinilai tidak ada.

"Jaminan untuk kita bekerja tidak ada, karena kita takut di PHK," ujarnya.

Maka dari itu, dia bersama para buruh ingin menyampaikan kembali pada Pemprov Jatim. Ia ingin menagih janji Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa terkait jaminan kerja yang dijanjikan di tahun 2020 lalu.

Buruh Minta Sahkan Jaminan Pesangon Daerah

Demo buruh dalam rangka May Day di Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Demo buruh dalam rangka May Day di Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

"Kami ingin agar Pemprov Jatim mengesahkan jaminan pesangon daerah dan sebagai harapan, sebagai hadiah mayday bagi kami (para buruh)," ucap Daniel.

Daniel menyebutkan ada ratusan perwakilan buruh dari setiap serikat pekerja di daerah. Setidaknya, sambung dia, ada sekitar 5 ribu buruh dari setiap serikat pekerja yang memadati kota pahlawan.

"Kita bawa 500 massa hari ini dari setiap KSPI di Jatim, total sekitar 5 ribu massa dari Mojokerto, Pasuruan, Gresik, Surabaya dan daerah lain. Setelah Cito kami ke kantor Gubernur Jatim dan kumpul di sana, di Jalan Pahlawan," ujarnya.

Infografis Tuntutan dan Alasan Buruh Tolak Kenaikan Harga BBM. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Tuntutan dan Alasan Buruh Tolak Kenaikan Harga BBM. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya