AHY Beber Sukses Reforma Agraria di Indonesia pada Ajang World Bank Land Conference 2024

Bank Dunia mengundang Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk berbagi kisah sukses dalam World Bank Land Conference 2024 di Washington DC, Amerika Serikat.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 14 Mei 2024, 18:37 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2024, 17:42 WIB
AHY saat jadi pembicara di ajang World Bank Land Conference 2024 di Washington DC, Amerika Serikat. (Istimewa)
AHY saat jadi pembicara di ajang World Bank Land Conference 2024 di Washington DC, Amerika Serikat. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Bank Dunia mengundang Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk berbagi kisah sukses dalam World Bank Land Conference 2024 di Washington DC, Amerika Serikat.

AHY membeber kepemimpinan dan manajemen yang kuat dari Presiden Jokowi sebagai salah satu kunci keberhasilan reforma agraria di Indonesia.

"Sejak awal, Presiden Joko Widodo telah menunjukkan itikad politiknya yang kuat, diikuti oleh kepemimpinan dalam tindakan untuk mendorong pemerintahannya mencapai tujuan-tujuan yang besar," ujar AHY di depan ratusan peserta dari 81 negara, termasuk 21 pejabat setingkat Menteri, Selasa (14/5/2024).

AHY melanjutkan, komitmen Presiden Jokowi telah menginspirasi pemerintah-pemerintah daerah untuk mengambil bagian dan berkontribusi atas target ini.

"Juga dukungan yang sangat berarti dari DPR RI, kita dapat bersama-sama menghasilkan instrumen peraturan yang solid serta alokasi anggaran untuk mempercepat program-program ini," jelasnnya.

Di akhir sesinya, AHY menyatakan, sebelum 2017, setiap tahunnya kementeriannya hanya mendaftarkan tanah sebanyak 500 ribu per tahun, sehingga Indonesia baru berhasil mendaftarkan tanah hanya berkisar 46 juta bidang tanah.

Namun, saat ini kita bisa mencapai pendaftaran tanah lebih dari 112 juta bidang tanah dari total target 126 juta bidang tanah. Kami berharap di 2025 seluruh pendaftaran tanah dapat tercapai,” pungkasnya.

Presiden Jokowi mendorong percepatan pemetaan dan pendaftaran tanah agar masyarakat memperoleh kepastian hukum atas lahan yang dimilikinya, demikian pula dengan para investor. Reforma agraria ini bertujuan untuk menegakkan keadilan dan menyejahterakan masyarakat.

Target Operasi Mafia Tanah

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat meneyerahkan sertifikat tanah kepada warga penyintas bencana di Kabupaten Cianjur (Liputan6.com/Fira Syahrin).
Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat meneyerahkan sertifikat tanah kepada warga penyintas bencana di Kabupaten Cianjur (Liputan6.com/Fira Syahrin).

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono menyebut sudah mengantongi banyak pihak yang disasarnya. Dia mengaku mengantongi puluhan target operasi mafia tanah.

Meski sudah mengantongi puluhan nama mafia tanah, pria yang karib disapa AHY ini belum mengungkapnya lebih jauh. Diketahui, memberantas mafia tanah menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) yang menjadi perhatiannya saat ini.

"Kita punya puluhan target operasi ya, saya tidak mungkin bongkar satu per satu," ujar AHY di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Dia menjelaskan, perlu strategi khusus dalam memberantas mafia tanah tadi. Salah satunya melalui cara yang mengejutkan para oknum-oknum tersebut. Dia menegaskan ini jadi bagian ketegasannya dalam membela masyarakat yang dirugikan praktik ilegal di sektor pertanahan.

"Karena itu perlu perlu dadakan juga, surprise juga, tetapi saya meyakinkan bahwa komitmen kami serius sekali untuk bisa gebuk mafia tanah ini karena inilah yang diharapkan oleh masyarakat," tegas dia.

Praktik mafia tanah, kata dia, kerap menimbulkan keresahan di masyarakat. Bahkan, dampak tersebut tidak mengenal pada masyarakat tertentu. Baik masyarakat bawah maupun masyarakat kelas atas sama-sama menerima dampak buruknya.

Infografis 5 Destinasi Wisata Super Prioritas
Pemerintah telah menetapkan 5 Destinasi Super Prioritas, antara lain Borobudur, Likupang, Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo. (Dok: Tim Grafis/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya