Bank Dunia Bakal Bantu Indonesia Perkuat Ekosistem Ekonomi Digital
Indonesia akan bekerjasama dengan Bank Dunia untuk mengembangkan ekonomi digital. Ini mengingat potensi ekonomi digital nasional.
Nilai ekonomi digital Indonesia telah meningkat 11 persen ke USD 44 miliar pada 2020 dari USD 40 miliar pada 2019. Ini diproyeksikan akan mencapai USD 124 miliar pada 2025.
“Potensi digitalisasi ekonomi di Indonesia cukup besar. Banyak orang Indonesia yang memiliki minimal dua smartphone, khususnya generasi muda. Mereka menggunakan itu untuk belajar, belanja, dan sebagainya,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam keterangannya pada Kamis (24/6/2021).
Menko Airlangga menggelar pertemuan secara virtual dengan World Bank Regional Vice President for East Asia and the Pacific (EAP), Victoria Kwakwa, pada Rabu, 23 Juni 2021. Salah satu yang menjadi pembahasan utama adalah tentang digitalisasi.
Airlangga mengatakan Indonesia memiliki sejumlah potensi kolaborasi dengan Bank Dunia. Antara lain dengan program dan pelatihan literasi digital untuk menambah keahlian digital, khususnya untuk meningkatkan adopsi teknologi digital untuk UMKM.
Kemudian saling berbagi informasi tentang best practices dalam menciptakan talenta digital dengan negara-negara anggota Bank Dunia lainnya.
Potensi kerja sama lain juga dalam bentuk asistensi teknis untuk membangun kerangka kebijakan yang bagus, dalam rangka menguatkan ekosistem ekonomi digital di Indonesia, serta program capacity building untuk mendukung program talenta digital yang sudah ada di Indonesia.
Kemudian, dibahas juga tentang Indonesia Financial Sector Strengthening Program (IFSSP) Phase III, yang terdiri atas tiga pilar, yakni stabilitas keuangan, inklusi keuangan, dan respon pertama yang fleksibel.
Program ini untuk mendukung tujuan pertumbuhan ekonomi jangka menengah dan menurunkan tingkat kemiskinan melalui pengembangan sektor keuangan yang sehat, efisien, dan inklusif.
Victoria Kwakwa mengatakan, pihaknya menghargai kerja sama yang sudah terjalin selama ini. Secara khusus, ia mengapresiasi posisi Indonesia yang sedang berada pada tranformasi ekonomi untuk mencapai pendapatan tinggi dan menjadi masyarakat maju.
“Kami mendukung semua program transformasi (yang sedang digulirkan) Indonesia, dan dengan pengalaman kami akan dapat membantu mempercepat implementasi program-program tersebut. Kami akan dapat berbagi pengalaman (yang sudah dilakukan) dengan negara-negara lain seperti Singapura dan Tiongkok,” ungkap Victoria.
Saran Bank Dunia Agar Indonesia Bangkit dari Resesi
Bank Dunia memaparkan, dampak pandemi Covid-19 yang masih belum usai terutama di Indonesia menyebabkan perekonomian Indonesia lumpih bahkan masuk ke jurang resesi.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen membeberkan sejumlah rekomendasi yang dapat diambil pemerintah agar Indonesia bisa segera bangkit dari resesi.
"Pertama, memenangkan pertandingan melawan virus Covid-19. Harus ada cara mengakhiri pandemi dengan vaksinasi dan kapasitas testing dan tracing yang baik dan restriksi mobilisasi," ujar Kahnoken dalam Indonesia Economic Prospects (IEP) berjudul Boosting The Recovery, Kamis (17/6/2021).
Rekomendasi kedua ialah menjaga kebijakan moneter berjalan dengan baik selaras dengan penyaluran stimulus kredit.
Lalu ketiga melalui dukungan fiskal jangka pendek namun tetap menjaga kesinambungan fiskal jangka menengah.
"Strategi fiskal jangka menengah akan meningkatkan kepercayaan investor," katanya.
Terakhir ialah melalui penciptaan lapangan kerja yang produktif dengan menerapkan kesetaraan gender.
"Kesetaraan ini akan membuka peluang baik bagi perempuan maupun laki-laki untuk mendapatkan penghasilan," ujar Kahnoken