China Setujui Perkawinan Microsoft-Nokia

China telah memberikan restu atas pembelian Nokia oleh Microsoft.

oleh Denny Mahardy diperbarui 09 Apr 2014, 07:32 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2014, 07:32 WIB
Keputusan menjual divisi Devices dan Service Nokia dinilai sebagai langkah tepat
Ilustrasi (ist.)

Liputan6.com, Jakarta Akuisisi Nokia oleh Microsoft masih terus berjalan. Kedua perusahaan itu masih menantikan persetujuan dari pemerintah di seluruh dunia sebelum resmi bergabung.

Kementerian Perdagangan China disebutkan telah mengumumkan persetujuan merger yang dilakukan kedua perusahaan itu. Proses penggabungan Nokia dengan Microsoft sendiri sudah mulai dimulai sejak September lalu.

Dengan persetujuan itu, Kementerian Perdagangan China bergabung dengan Departemen Kehakiman AS, Komisi Eropa dan sebagian pemerintah lainnya yang sudah menyetujui aksi korporasi dua perusahaan dunia tersebut.

Dikabarkan Phone Arena, India kemungkinan menjadi negara yang terlihat berat untuk merestui penggabungan kedua perusahaan itu. Sebab, Nokia masih memiliki masalah yang belum selesai dengan pajak dan pabrik yang disita di Chennai.

Persetujuan yang diterbitkan pemerintah China disebutkan sebagai sebuah kemajuan yang dihadapi dalam proses merger Microsoft dan Nokia.

Meski begitu sebagian vendor asal China mengungkap kekhawatiran mereka soal kebijakan yang mungkin diambil Microsoft setelah memiliki Nokia sebagai divisi produknya. Google dan Samsung sempat mengungkapkan kekhawatiran yang sama terkait rencana pembelian Nokia oleh Microsoft.

Nokia sendiri mengaku pihaknya berharap dan berusaha untuk menyelesaikan transaksi penjualan divisi perangkat mobile miliknya dengan Microsoft dalam waktu dekat ini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya