Koalisi Tiga Operator Dongkrak Pertumbuhan Iklan Mobile

Pertumbuhan mobile advertising mulai terlihat sejak XL bekerjasama dengan dua operator selular lain, yaitu Telkomsel dan Indosat.

oleh Denny Mahardy diperbarui 21 Mei 2014, 11:34 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2014, 11:34 WIB
Aplikasi mobile
(foto: www.techwyse.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (XL) adalah salah satu perusahaan yang getol menggenjot pendapatannya dari iklan mobile. Pertumbuhan iklan mobile makin melesat seiring angka adopsi perangkat mobile yang tinggi.

XL mengklaim pertumbuhan mobile advertising mulai terlihat sejak perusahaannya bekerjasama dengan dua operator selular lain, yaitu Telkomsel dan Indosat.

"Pertumbuhan mobile advertising mulai kelihatan sejak XL kerjasama dengan Telkomsel dan Indosat. Kita berusaha untuk menggeber industri mobile advertising tahun 2013 lalu," ungkap Herwinto Chandra Sutantyo, GM Mobile Advertising Digital Services.

Tahun ini, lanjut Herwinto, pertumbuhan pendapatan XL dari layanan mobile advertising diharapkan bisa tumbuh tiga kali lipat. Herwinto pun memaparkan secara jelas kerjasama yang dilakukan XL bersama dua operator lainnya di bisnis iklan mobile.

"Kita akan genjot pengiklan dari segmen UKM untuk LBA (Location Based Advertising). Diharapkan tahun ini ada sekitar 1.500 UKM bergabung dari 500 UKM yang ada. Model bisnis kita dengan Telkomsel dan Indosat yaitu beli inventory secara wholesales. Semua tergantung pengiklan mau memanfaatkan berapa dari setiap inventory operator untuk target audiens ," jelasnya.

Meskipun bekerjasama dengan Telkomsel dan Indosat untuk menggarap pasar iklan mobile, XL juga tetap menjalankan bisnisnya sendiri yang membuatnya menjadi reseller untuk tiga pemain besar iklan mobile di segmen UKM.

"XL menjadi reseller untuk tiga pemain besar khususnya di segmen UKM yang menawarkan pemasangan iklan mulai Rp 500 ribu hingga Rp 3 juta. Dari tiga pemain ini, ada 38 juta potensi audiens yang bisa dioptimalkan untuk mobile advertising berbasis LBA," tambah Herwinto.

Lebih lanjut, Herwinto mengungkapkan UKM yang paling banyak memanfaatkan iklan mobile berbasis LBA ada di Bali dan Surabaya. Berikutnya ialah pasar yang ada di daerah Makassar, Jakarta, dan Jawa Barat.

Chief of Digital Services XL Dian Siswarini mengatakan pada tahun ini bisnis digital akan sama seperti mobile advertising. Keduanya memasuki tahapan adopsi yang diharapkan akan mendapat penambahan pelanggan secara signifikan, dan pada tahun 2015 akan terjadi usage stimulation dengan menggenjot frekuensi penggunaan.

"Pada 2016 baru revenue membesar dan kontribusinya ke bisnis XL secara keseluruhan kelihatan. Tahun ini kita bidik omzetnya sekitar Rp 850 miliar," kata Dian yang ditemui tim Tekno Liputan6.com, Selasa (20/5/2014).



Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya