Bukan Mimpi, Penyandang Autisme Bisa Kerja di Microsoft

Program ini merupakan hasil kerjasama Microsoft dengan sebuah organisasi nirlaba pelatihan autisme asal Denmark.

oleh Adhi Maulana diperbarui 07 Apr 2015, 17:05 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2015, 17:05 WIB
CEO Microsoft, Satya Nadella
Satya Nadella (nbcnews.com)

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft menghadirkan program percontohan baru yang bertujuan untuk mempekerjakan para penyandang autisme di kantor pusat mereka di Redmond, Washington.

Program ini merupakan hasil kerjasama antara Microsoft dan sebuah organisasi nirlaba pelatihan autisme asal Denmark bernama Specialisterne.

Sebelum bermitra dengan Microsoft, Specialisterne juga sudah pernah menjalin kerjasama dengan perusahaan database asal Jerman, SAP, yang menargetkan 1% pekerja autisme dari total karyawan mereka di tahun 2020 mendatang.

"Alasannya sederhana, Microsoft akan menjadi lebih kuat ketika kami mempeluas kesempatan dan memiliki keragaman tenaga kerja yang mewakili pelanggan kami," ungkap VP of Worldwide Operations Microsoft, Mary Ellen Smith, yang kabarnya juga memiliki seorang anak dengan autisme.

Lebih lanjut Smith menjelaskan, setiap individu dengan autisme memiliki kelebihan berupa bakat luar biasa yang dapat diasah secara bertahap. Demikian seperti yang dikutip dari laman Business Insider, Selasa (7/4/2015).

"Beberapa di antara mereka memiliki kemampuan luar biasa untuk menyimpan informasi, berpikir secara detail dan mendalam, atau bahkan memiliki keunggulan di bidang matematika dan coding," tulis Smith di blog resmi Microsoft.

Selain penyandang autisme, Smith mengatakan bahwa Microsoft juga berniat untuk mempekerjakan lebih banyak lagi orang-orang berkebutuhan khusus lainnya. Lingkungan kerja Microsoft diyakini Smith mampu meningkatkan kemampuan yang mereka miliki.

(dhi/dew)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya