Liputan6.com, Jakarta Indonesia Mengajar adalah gerakan untuk mengajak semua pihak, termasuk anak muda, untuk ambil bagian menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia. Organisasi yang lahir lima tahun silam itu terus berkembang, hingga kini memiliki ratusan pengajar muda dan puluhan ribu relawan yang tersebar di berbagai wilayah Tanah Air.
Lahir pada awal 2010, media sosial ternyata menjadi salah satu alat yang membantu perkembangan organisasi tersebut. Sebagai organisasi kecil, Indonesia Mengajar pada awal perjalanannya, menyadari keterbatasan untuk mengajak anak-anak muda menjadi pengajar di daerah-daerah Indonesia.
Karena itu, media sosial seperti Twitter yang pada 2010 popularitasnya sedang menanjak, dianggap sebagai peluang bagus untuk mempromosikan Indonesia Mengajar.
"Sebagai organisasi kecil, kami memiliki keterbatasan untuk melakukan kampanye luas seperti memasang iklan yang biayanya tentu tidak sedikit. Karena itu, kami secara sadar menggunakan media sosial dan terbukti berhasil mengajak anak-anak muda menjadi bagian dari Indonesia Mengajar," ungkap Executive Director Indonesia Mengajar, Hikmat Hardono, di kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan, Rabu (12/8/2015).
Melalui bantuan promosi dari berbagai pihak, termasuk menggunakan media sosial, saat ini terdapat 77 ribu pendaftar pengajar muda di 10 angkatan. Dari jumlah tersebut, yang terpilih menjadi pengajar muda sebanyak 600 orang. Sedangkan jumlah relawan sebanyak 15 ribu orang.
"Pendekatan yang kami lakukan melalui media sosial sejauh ini berhasil. Hal terpenting yang harus dilakukan untuk mengajak anak muda adalah menyampaikan narasi-narasi dan cita-cita positif kepada mereka, dengan begitu maka pasti juga akan lahir generasi-genarasi positif," ungkap Hikmat.
Para calon pengajar muda mendapatkan pelatihan intensif selama dua bulan. Salah satu ragam kegiatan pelatihannya adalah Praktik Pengalaman Mengajar (PPM). Selama satu pekan, para calon pengajar muda melaksanakan PPM dengan didampingi Asesor Pedagogi sebagai ahli dalam ilmu pendidikan anak. Mereka harus menjalani berbagai proses penyaringan lain untuk bisa menjadi pengajar muda dan dikirim ke daerah-daerah.
Selain pengajar muda, beragam kegiatan di Indonesia Mengajar antara lain adalah Indonesia Menyala, Kelas Inspirasi dan Festival Gerakan Indonesia Mengajar. Hikmat pun yakin dengan beragam kegiatan dan dukungan yang diberikan berbagai pihak, Indonesia Mengajar akan mampu menciptakan dampak positif berkelanjutan untuk pendidikan di Tanah Air.
"Dengan semakin banyak orang berbagi dari berbagai kalangan, maka akan melahirkan rasa kemerdekaan yaitu dimana orang-orang saling menghormati dan mensyukuri," ucapnya.
Media Sosial Bantu Perkembangan Indonesia Mengajar
Lahir pada awal 2010, media sosial ternyata menjadi salah satu alat yang membantu perkembangan Indonesia Mengajar.
diperbarui 12 Agu 2015, 17:00 WIBDiterbitkan 12 Agu 2015, 17:00 WIB
Lahir pada awal 2010, media sosial ternyata menjadi salah satu alat yang membantu perkembangan Indonesia Mengajar.
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Doa Niat Puasa Qadha: Panduan Lengkap untuk Mengganti Puasa Ramadhan
Pusat Wisata Marina di Pelabuhan Benoa Bali Target Rampung Semester II 2025
5 Zodiak Ini Sering Berprasangka Buruk Kepada Orang Lain, Selalu Dihantui Rasa Curiga
3 Metode Mengembalikan Kerupuk Melempem Menjadi Renyah Tanpa Oven
Ada Anak Kecil Ikut Nonton Debat Pilkada Jakarta, KPU: Bukan Pendukung Paslon
Pemeriksaan Kesehatan Gratis BRI Peduli di Seluruh Indonesia Dirasakan 13.200 Orang
Rakornas Pajero Indonesia Family Hasilkan Sejumlah Putusan Penting
Top 3: Makanan dan Minuman yang Bisa Sebabkan Vertigo
Top 3 Tekno: Fitur Anti Maling di Android hingga Durasi YouTube Shorts Kini Sampai 3 Menit
60+ Sinonim dari Kata Reguler, Perkaya Kosakata Anda
Cek Fakta: Pendaftaran Gebyar Undian Festival BRI Ini Tidak Benar
Bidik Wonderkid Manchester United, Barcelona dan Juventus Siapkan Dana Segini