Snapcart, Aplikasi Cashback Pertama di Indonesia

Snapcart hadir menawarkan konsep menggiurkan bagi para penggunanya di Indonesia.

oleh M Hidayat diperbarui 02 Sep 2015, 13:15 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2015, 13:15 WIB
Snapcart, Aplikasi Mobile Cashback Pertama di Indonesia
[Kiri-kanan]: Laith Abu Rakty, CTO Snapcart; Reynazran Royono, CEO Snapcart; Ainun, Akademi Berbagi; Ruli Gumilar, Direktur Unit Bisnis Confectio Indonesia; Head of Digital Marketing L’Oréal Indonesia, Ashley Amanna (Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat).

Liputan6.com, Jakarta - Saat berbelanja, pada dasarnya Anda mengeluarkan sejumlah uang untuk barang yang dibeli. Namun kini, berbelanja justru bisa mendatangkan uang.

Mencoba peruntungan di pasar Indonesia, aplikasi Snapcart hadir menawarkan konsep menggiurkan. Bertempat di kawasan Kuningan, Rabu (02/09/2015), Snapcart Indonesia menggelar acara Snapcart Media Launch. Dengan dukungan pendanaan awal dari Ardent Capital, Snapcart Indonesia meluncur di Indonesia sebagai startup.

Ardent Capital merupakan investor di belakang usaha e-Commerce terkemuka, seperti aCommerce, Moxy, dan Bizzy.

Seperti diketahui, saat ini situs belanja online yang memberikan berbagai diskon dan penawaran menarik sedang marak. Namun, Snapcart jeli melihat peluang emas lain bahwa nyatanya kebanyakan belanja harian dilakukan secara offline. Untuk itulah Snapcart hadir.

Sejatinya Snapcart merupakan aplikasi mobile pertama di Indonesia, yang memungkinkan pembeli mendapatkan cashback dari foto struk belanjanya dan memungkinkan brand produk berinteraksi lebih dalam dengan konsumen melalui aktivitas di aplikasi ini seperti survei dan selfie.

"Dari sudut pandang konsumen, tentu cashback yang kami tawarkan adalah benefit nyata bagi konsumen. Sedangkan di sudut pandang brand, melalui Snapcart, brand akan terlibat langsung dengan konsumen," kata Reynazran.

Sejak Snapcart diluncurkan di Google Play Store Juni lalu, Snapcart meraih pencapaian positif. CTO Snapcart, Laith Abu Rakty mengatakan, "Saat ini kami sudah menduduki posisi 20 besar kategori aplikasi belanja gratis. Tentu ini merupakan hal yang positif bagi kami."

(why/isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya