Heboh, Beredar Aplikasi Narkoba Digital yang Bisa Bikin Sakau

Aplikasi yang bernama I-Doser ini mampu menghasilkan gelombang yang dapat membuat pendengarnya berhalusinasi seperti mengonsumsi narkoba.

oleh Jeko I. R. diperbarui 13 Okt 2015, 09:28 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2015, 09:28 WIB
Heboh, Aplikasi Narkoba Digital yang Bisa Bikin Sakau
Aplikasi yang bernama I-Doser ini mampu menghasilkan gelombang yang dapat membuat pendengarnya berhalusinasi seperti mengkonsumsi narkoba

Liputan6.com, Jakarta - Smartphone kini tak lagi digunakan sebagai wadah berjejaring sosial atau hanya bermain game. Baru-baru ini, sebuah aplikasi bernama 'I-Doser' bertengger di toko aplikasi perangkat iOS dan Android.

Keberadaan aplikasi tersebut tengah ramai diperbincangkan banyak pihak, bahkan sempat membuat resah masyarakat. Pasalnya, aplikasi ini menghadirkan layanan gelombang suara yang dapat menstimulasi otak dan dapat membuatnya penggunanya ketagihan seperti menggunakan narkoba.

Tim Tekno Liputan6.com langsung menelusuri situs resmi dari aplikasi ini. Pantauan kami, situs tersebut menjelaskan bahwa aplikasi ini memang bisa mengeluarkan gelombang suara secara khusus. Bahkan, developer aplikasi ini mengklaim bahwa mereka merupakan salah satu produsen gelombang otak Binaural ternama. Dijelaskan, aplikasi ini telah terbukti secara ilmiah dan menggunakan metode gelombang otak yang aman.

Namun, gelombang tersebut nyatanya dapat membuat pendengarnya berhalusinasi seperti mengonsumsi narkoba. Aplikasi ini menawarkan beberapa tipe `dosis gelombang` yang bisa didengar, mulai dari dosis ganja, N,N-Dimethyltryptamine (DMT), Lysergic acid diethylamide (LSD), dan beberapa obat-obatan terlarang lainnya!

Diungkap, aplikasi ini telah dikembangkan selama beberapa tahun. Terkini, I-Doser telah diunduh jutaan pengguna Android maupun iOS.

I-Doser (Google Play Store)

Cara kerja aplikasi ini adalah dengan menggunakan dua jenis suara yang berbeda, yang nantinya akan dimainkan pada saat bersamaan. Pengguna disarankan untuk berkonsentrasi dengan menggunakan headphone dalam posisi duduk di ruangan yang gelap.

Pembuat aplikasi ini, Nick Ashton, menjelaskan pada dasarnya fungsi aplikasi ini hanyalah memberikan terapi lewat efek dari dosis suara untuk `memodifikasi` mood dan suasana hati penggunanya. Demikian dilansir dari laman resmi I-Doser, Selasa (13/10/2015).

I-Doser rupanya bukan yang pertama menjadi penyedia terapi gelombang otak dengan menggunakan binaural. Sebetulnya, teknologi yang memanfaatkan Binaural Beats sudah hadir dan dijual dalam bentuk kepingan CD di Indonesia.

Mengutip informasi The Huffington Post, Binaural Beats merupakan dua frekuensi suara yang diperdengarkan lewat telinga kanan dan kiri. Jika telinga kanan distimulasi dengan frekuensi 500 Hz, telinga kiri harus distimulasi dengan suara 510 Hz. Di situlah otak pengguna akan melakukan respons dan menciptakan suara ketiga yang disebut Binaural Beats.

Aplikasi ini telah diperlihatkan lewat beberapa video yang beredar di YouTube. Benar adanya, para pengguna tersebut mengatakan bahwa aplikasi ini memberikan efek seperti mengonsumsi narkoba.

I-Doser telah tersedia di App Store dan Google Play Store. Namun, pengembang aplikasi tersebut membanderolnya dengan harga yang berbeda di kedua platform ini. Untuk App Store, I-Doser dibanderol seharga Rp 59.000, sementara untuk di Google Play Store dibanderol seharga Rp 71.000.



(jek/cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya