Liputan6.com, Jakarta - Fenomena I-Doser yang sempat ramai beberapa tahun lalu kini kembali heboh. Hal ini antara lain ada sejumlah aplikasi sejenis i-Doser lainnya yang dapat diunduh secara cuma-cuma langsung di smartphone.
Di situs berbagi video populer YouTube, video yang menunjukkan bagaimana reaksi para pengguna I-Doser dapat ditemukan dengan mudah. Video tersebut mungkin dapat menjadi bukti bahwa I-Doser benar-benar dapat membuat penggunya 'fly'. Namun, benarkah demikian?
Untuk membuktikan hal ini, tim Tekno Liputan6.com mencoba menghubungi psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo. Melalui pesan instan, psikolog yang berpraktik di LPT UI Salemba ini mengatakan bahwa fenomena I-Doser sekadar strategi marketing semata.
"Itu cuma strategi marketing. Lagi pula, ada bantahan dari Oregon Health and Science University (OHSU). Sebaiknya langsung konfirmasi ke Badan Narkotika Nasional," tambah Vera.
Namun sayangnya, hingga saat ini BNN belum bisa memberikan tanggapan. Kemudian, Tekno Liputan6.com pun menelusuri bantahan dari OHSU tersebut sampai akhirnya menemukan pernyataan dari Doktor Helané Wahbeh, seorang asisten profesor di Departemen Neurologi, OHSU. Pernyataannya muncul di Washington Post dan laman resmi OHSU.
Ketika ditanya apakah I-Doser dan sejenisnya berdampak pada peningkatan aktivitas gelombang otak, Wahbeh mengungkapkan, "Sama sekali tidak ada peningkatan aktivitas gelombang otak."
Bukan hanya OHSU, National Institute on Drug Abuse (NIDA) juga mengatakan hal serupa.
"Sekarang kami belum menemukan data ilmiah tentang fenomena ini. Karena itu, NIDA belum bisa memastikan validitas dari klaim yang mengatakan bahwa mendengarkan audio ini akan menyebabkan efek 'fly' atau 'high' bagi penggunanya," ungkap NIDA.
Terlepas dari benar atau tidak, Vera Itabiliana Hadiwidjojo menyarankan para orangtua untuk tetap memantau anak-anaknya.
"Kita tidak pernah tahu kalau suatu hari nanti ini (I-Doser) benar-benar terjadi. Karena itu, orangtua harus memantau penggunaan gadget anak-anaknya, termasuk aplikasi yang diunduh dan digunakan." tutur Vera.
(why/isk)
Benarkah I-Doser dan Aplikasi Sejenisnya Bisa Bikin Fly?
Benarkah i-Doser dan aplikasi sejenisnya bisa bikin fly? Berikut ini tanggapan dari para pakar.
diperbarui 13 Okt 2015, 14:45 WIBDiterbitkan 13 Okt 2015, 14:45 WIB
I-Doser adalah salah satu jenis aplikasi di android berbasis psikoterapi yang disebut-sebut sebagai narkoba jenis baru.
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hukum Wanita Lantunkan Sholawat dengan Merdu dan Didengarkan Pria, Simak Penjelasan Buya Yahya
Apa Itu Story Line: Panduan Lengkap Memahami dan Membuat Alur Cerita yang Memikat
UMP Jakarta 2025, Alami Kenaikan Hingga Rp329.379
Ratusan iPhone 16 dari Batam Dimusnahkan di Bandara Soekarno-Hatta
Bunker, Pamflet, dan Panduan: Negara Nordik dan Jerman Siapkan Warganya Hadapi Perang
Jangan Sepelekan, Ini 6 Bahaya Melewatkan Sarapan Pagi
Faktor Kekalahan PDIP di Kandang Banteng
30 November Memperingati Hari Apa? Kemerdekaan Barbados hingga Pengusiran Yahudi dari Negara-Negara Arab
Resep Nasi Kebuli Ayam yang Lezat dan Mudah Dibuat di Rumah
Ashghar Azizi Siap Unjuk Gigi di Asian Esports Games, Bidik Gelar Juara eFootball Mobile!
Nilai Transaksi Kripto Indonesia Capai Rp 475,13 Triliun hingga Oktober 2024
Harga Emas Antam Terbaru, Simak Rinciannya di Sini!