Tahun 2025, Facebook Akan Buat 'Teleporter'

Meski bukan mesin teleporter sebenarnya, namun teknologi virtual reality diharapkan dapat membawa orang lain 'berpindah tempat'.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 07 Nov 2015, 07:35 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2015, 07:35 WIB
Facebook
Mark Zuckerberg menggunakan Oculus Rift (sumber : techcrunch.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar mengejutkan datang dari Facebook. Perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg itu dikabarkan berencana membuat 'teleporter' pada tahun 2025 mendatang.

Namun, Facebook tidak akan membangun 'teleporter' yang dapat memindahkan fisik seseorang dari satu tempat ke tempat lain. Melainkan menggunakan teknologi perangkat virtual reality yang dapat memberikan pengalaman seolah-olah seseorang sudah berpindah ke lain tempat.

"Facebook ingin membuat perangkat yang memungkinkan penggunanya berada di manapun mereka mau, dengan siapa saja, terlepas dari batas-batas geografis," ujar Mike Schroepfer, Chief Technical Officer, saat gelaran Dublin Web Summit beberapa hari lalu, seperti dikutip dari laman Business Insider, Sabtu (7/11/2015).

Rencana Facebook tersebut bukan tidak mungkin dapat terlaksana. Sebab, Facebook sendiri memang telah terjun langsung ke pengembangan perangkat virtual reality. Setelah sebelumnya, Facebook membeli perusahaan pengembang virtual reality, Oculus VR.

Untuk itu, Facebook dikabarkan masih terus mengembangkan tiga konsep yang masih dirasa kurang di teknologi virtual reality saat ini.

Pertama, pengguna perangkat virtual reality saat ini tidak bisa menengok ke bawah dan melihat tangannya. Sehingga perlu pengembangan teknologi untuk membuatnya menjadi semakin realistis.

Konsep kedua adalah peniruan lingkungan. Lewat konsep ini dimaksudkan lingkungan yang ditampilkan lewat perangkat virtual reality dapat semakin terlihat sesuai aslinya. Sehingga, pengguna benar-benar dapat merasakan pengalaman yang sama dengan sebenarnya.

Konsep terakhir adalah teknologi virtual reality yang memungkinkan pengguna membuat dunia berdasarkan keinginannya sendiri. Namun untuk itu, Facebook perlu memerlukan dana yang tidak sedikit.

Sebab, tidak seluruh pengguna mengerti tentang teknologi virtual reality. Sehingga Facebook perlu memberikan pengenalan terlebih dahulu.

Facebook sendiri memang dikenal sebagai perusahaan yang serius menggarap teknologi perangkat virtual reality. Bahkan, dikabarkan perangkat perdana Oculus VR, Oculus Rift, akan mulai dipasarkan tahun depan.

(dam/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya