Menristekdikti Dorong Periset Untuk Menulis Jurnal Ilmiah

Melalui program Penghargaan Publikasi Ilmiah Internasional, diharapkan dapat memotivasi para periset Indonesia menulis jurnal-jurnal ilmiah

oleh Oscar Ferri diperbarui 05 Des 2015, 17:03 WIB
Diterbitkan 05 Des 2015, 17:03 WIB
Menristekdikti Dorong Periset Untuk Menulis Jurnal Ilmiah
Menristekdikti Muhammad Nasir (Liputan6.com/Oscar Ferri)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir mengatakan, L‎embaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) telah meluncurkan program Penghargaan Publikasi Ilmiah Internasional. Dengan program penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi para periset Indonesia menulis jurnal-jurnal ilmiah untuk dipublikasikan.

"Diharapkan dapat memacu periset Indonesia untuk menulis jurnal-jurnal‎ internasional, yang pada akhirnya dapat meningkatkan jumlah publikasi ilmiah internasional (dari Indonesia)," kata Nasir di Gedung Badan Perencanaan dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Jumat (4/12/2015) kemarin.

Nasir mengatakan, program itu diluncurkan lantaran peringkat daya saing ekonomi Indonesia versi World Economi Forum (WEF) 2015-2016 mengalami penurunan. Tadinya Indonesia berada di urutan 34 pada tahun lalu, kini menjadi peringkat 37 dari 140 negara.

‎Daya saing Indonesia bahkan kalah ketimbang tiga negara tetangga, seperti Singapura peringkat 2, Malaysia di posisi 18, dan Thailand berada di peringkat 32. Namun, Indonesia unggul dari Filipina, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar.

"Dalam hal peringkat, WEF me‎nggabungkan data kuantitatif dan survei, di mana penilaian peringkat daya saing global ini didasarkan 113 indikator yang dikelompokkan dalam 12 pilar," ucapnya.

Sehubungan dengan pilar daya saing itu, lanjut Nasir, terdapat dua pilar yang dapat dilakukan secara bersama oleh Kemenristekdikti dan LPDP. Untuk meningkatkan peringkat daya saing Indonesia pada masa mendatang. Dua pilar itu yakni kesiapan teknologi dan inovasi.

Kedua pilar itu, kata Nasir, salah satunya didukung oleh produktivitas riset yang dipublikasi‎kan dalam jurnal ilmiah internasional. Tulisan ilmiah dalam jurnal akan menjadi bagian rekam ilmiah untuk selamanya.

Baca Juga

"Upaya ini sejalan dengan salah satu misi LPDP, yaitu mendorong riset strategis dan inovatif yang implementatif dan menciptakan nilai tambah melalui pendanaan riset," ujar Nasir.

"Sementara pemberian insentif untuk publikasi ilmiah internasional merupakan tanggung jawab Kemenristekdikti," tambahnya.

Dalam program penghargaan LPDP ini, akan ada hadiah Rp 100 juta untuk artikel ilmiah yang terbit di jurnal terindeks oleh lembaga pengindeks jurnal ilmiah bertaraf internasional dengan impact factor serendah-rendahnya 0,1. Penilaian tersebut juga dengan mempertimbangkan rumpun bidang ilmu, distribusi geografis, dan kategori perguruan tinggi.

"Program PPII-LPDP ini akan dilaksanakan dua kali dalam setahun. Yaitu pada 20 Mei dan 17 Agustus setiap tahunnya. Sementara untuk pendaftarannya dapat dilakukan sepanjang tahun secara online melalui lama www.lpdp.kemenkeu.go.id," tutup Nasir.

(Osc/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya