Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi peta HERE Maps sejak lama telah menjadi bagian dari sistem operasi Windows Phone. Namun dalam beberapa bulan ke depan, pengguna sistem operasi Windows 10 tak lagi dapat merasakan layanan dari aplikasi tersebut.
Dalam keterangan resminya, HERE selaku pengembang berencana menarik aplikasi dari Windows Store pada 29 Maret mendatang. Lalu setelah 30 Juni, aplikasi ini tak lagi dapat berjalan di perangkat berbasis Windows 10.
"Kami telah membuat aplikasi HERE yang kompatibel dengan Windows 10. Namun sistem tersebut tak lagi berjalan setelah 30 Juni 2016," ujar Pino Bonetti, juru bicara HERE, seperti dikutip dari laman The Verge, Kamis (17/3/2016).
HERE beralasan, pengembangan aplikasi untuk Windows 10 membutuhkan usaha cukup berat. Karena itu, skenario paling mungkin adalah menarik aplikasi tersebut dari Windows Store.
Baca Juga
Kendati demikian, HEREÂ memastikan aplikasinya masih dapat digunakan di sistem operasi Windows 8.1. Namun perusahaan tidak akan merilis pembaruan kecuali memang dibutuhkan, misalnya memperbaik bug yang mungkin muncul.
HERE menyarankan, pengguna Windows 10 yang masih ingin memakai aplikasi serupa untuk beralih ke Windows Maps, yang sudah termasuk di dalam Windows 10. Aplikasi ini juga masih mengandung elemen yang berasal dari HERE.
Sekadar informasi, HERE awalnya merupakan bagian dari Nokia. Namun dalam proses akuisi oleh Microsoft, HERE tidak diikutsertakan dalam kesepakan pembelian divisi handset Nokia. Nokia sendiri baru menjual HERE pada tiga perusahaan otomatif terkemuka, Audi, BMW, dan Mercedes, pada Agustus tahun lalu dengan nilai pembelian mencapai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 43 triliun.
HERE sendiri memang dikenal sebagai salah satu layanan pemetaan terbaik untuk perangkat mobile. Popularitas HERE menarik banyak perusahaan, termasuk Apple dan Baidu, untuk mengakuisisinya.
(Dam/Why)