CEO Facebook, Twitter, dan Apple Minta RUU Anti-LGBT Dicabut

Bos Facebook, Twitter, Apple bergabung dengan 80 orang bos perusahaan teknologi lainnya meminta RUU Anti-LGBT dicabut.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 30 Mar 2016, 19:47 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2016, 19:47 WIB
20160223-Senyum Semringah Mark Zuckerberg di Mobile World Congress 2016-Barcelona
Senyum pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg saat akan memberikan sambutan pada ajang Mobile World Congress di Barcelona, Spanyol, Senin (22/2). (REUTERS/Albert Gea)

Liputan6.com, North Carolina - Para petinggi sekaligus pendiri Facebook, Twitter, Apple, hingga Google bergabung dengan 80 orang petinggi dan pendiri perusahaan teknologi lainnya.

Mereka melakukan kampanye hak asasi manusia (Human Right Campaign/HRC) bersama dengan Equality North Carolina--organisasi nirlaba dan kelompok advokasi terbesar di North Carolina, Amerika Serikat yang memperjuangkan hak-hak LGBT .

Mark Zuckerberg, Jack Dorsey, Tim Cook, dan lain-lain membubuhkan tanda tangannya di sebuah surat. Surat tersebut ditujukan kepada pemerintah negara bagian North Carolina untuk mencabut House of Bill 2, sebuah rancangan undang-undang (RUU) yang isinya menyudutkan kaum LGBT.

Merujuk pada informasi yang dikutip tim Tekno liputan6.com dari laman Tech Crunch, Rabu (30/3/2016), RUU tersebut salah satunya berisi paksaan terhadap siswa transgender untuk menggunakan toilet serta fasilitas lain yang tidak sesuai dengan identitas gendernya. RUU ini ditandatangani Gubernur North Carolina Pat McCorry beberapa waktu lalu.

Rencananya, surat penolakan itu akan diserahkan kepada McCorry pada Kamis (31/3/2016) pagi waktu setempat oleh President HRC Chad Griffin. Bukan hanya menyerahkan surat tersebut, mereka juga meminta bertemu dengan sang pemimpin daerah.

"Diskriminasi merupakan hal yang buruk bagi North Carolina, Amerika, bahkan buruk bagi bisnis. Pemimpin perusahaan teknologi ini berpendapat demikian karena mereka tahu, hal ini menyerang kaum lesbian, gay, biseksual, dan terutama transgender di North Carolina," kata Griffin dalam sebuah pernyataan.

Selain itu, surat tersebut juga menyebutkan bahwa RUU yang dimaksud dapat menimbulkan risiko bagi para karyawan dan konsumen mereka, serta bagi penduduk North Carolina. Karena itu, Griffin meminta Gubernur McCorry dan Majelis Umum bertindak secepatnya untuk mencabut RUU tersebut.

Selain ketiga CEO di atas, surat penolakan ini juga mendapatkan dukungan dari CEO Yahoo Marissa Mayer, CEO Intel Brian Krzanich, CEO tumblr David Karp, Pimpinan LinkedIn Reid Hoffman, dan lain-lain.

(Tin/Why)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya