Liputan6.com, Jakarta - Salah satu hambatan bagi startup dan pengembang (developer) aplikasi lokal untuk mengembangkan produknya karena terbentur masalah pendanaan. Padahal, Indonesia merupakan tempat yang tepat bagi investor untuk menyuntikkan modal.
CEO Kurio David Wayne Ika membocorkan rahasia mengapa para penanam modal mau menggelontorkan modal bagi startup dan developer lokal.
Salah satunya, kata David, karena populasi Indonesia yang sangat besar. Menjadi negara dengan jumlah penduduk di atas 250 juta ternyata memberikan keuntungan bagi iklim bisnis digital dewasa ini.
Baca Juga
"Penduduk Indonesia yang 50 persennya berusia di bawah 30 tahun, penetrasi smartphone yang besar, ditambah dengan produk-produk aplikasi yang berguna akan membuat investor tertarik (untuk berinvestasi) di Indonesia," kata David yang ditemui Tekno Liputan6.com di Kawasan SCBD Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Aplikasi publisher online itu pun telah mendapatkan pendanaan sebesar US$ 5 juta atau setara dengan Rp 60 miliar dari Gunosy, sebuah aplikasi berita populer dari Jepang pada 2015.
Meski jumlah penduduk dan pengguna smartphone terus tumbuh, developer aplikasi juga perlu terus berinovasi serta memiliki ide-ide cemerlang yang berbeda dari kompetitornya supaya investor mau menyuntikkan dana di Indonesia.
Kurio sendiri memiliki tujuan yang jelas, yakni ingin menyediakan pengetahuan dan terhubung dengan pengguna melalui konten-konten berita yang disediakannya.
"Kami berharap, konten dari publisher dan media bisa sampai ke pembaca yang tepat. Kalau digunakan untuk membaca bacaan yang sesuai relasi pekerjaannya, pasti bisa lebih memberi pengetahuan dari pada sekadar membaca gosip," ucapnya.
Dalam perjalanannya, ide Kurio tersebut berhasil membawanya ke markas Google di Mountain View. Kurio jadi salah satu startup di Indonesia yang mendapat kesempatan untuk digembleng oleh raksasa mesin pencari itu lewat program Launchpad Accelerator.
(Tin/Isk)