Liputan6.com, Yogyakarta - Jika tak ada aral melintang, Smartfren akan segera merilis layanan internet yang secara teori kecepatannya bisa mencapai 214 Mbps.
Saat ini operator seluler ini tengah menyiapkan teknologi baru bernama Carrier Aggregation demi mewujudkan layanan internet berkecepatan tinggi. Sejauh ini, Smartfren telah melakukan beberapa kali pengujian.
Carrier Aggregation rmemungkinkan sebuah perangkat terkoneksi layanan menggunakan dua carrier (kanal) sekaligus ke satu BTS atau lebih dalam cakupan frekuensi, baik itu Frequency Division Duplex (FDD) atau Time Division Duplex (TDD).
"Kami akan rilis sekitar Juni nanti. Sekarang tinggal penambahan software dan memberikan 4G LTE dengan Carrier Aggregation. Secara teori, teknologi itu bisa menghasilkan 214 Mbps, tapi riil-nya bisa lebih atau kurang," jelas VP Technology Relations & Special Project Smartfren, Munir SP, di sela Uji Jaringan Smartfren di Yogyakarta, Jumat (27/5/2016).
Baca Juga
Mengenai rinciannya, Carrier Aggregation yang dimaksud adalah Smartfren menggunakan dua frekuensi berbeda yang dibagi menjadi tiga kanal.
Smartfren memanfaatkan teknologi TDD di pita 2.300MHz dan FDD di 850 MHz. Operator dengan 12 juta pelanggan ini akan memakai spektrum 20MHz + 10MHz di TDD dan 10 MHz di FDD.
Dijelaskan Munir, teknologi Carrier Aggregation tersebut hanya bisa digunakan oleh chip yang mendukung dan rata-rata ada dalam perangkat high-end seperti Samsung Galaxy Note 5. Meski perangkat yang mendukung masih sedikit, tapi katanya, teknologi tetap harus diluncurkan.
Setidaknya operator sudah menyediakan dari sisi network dan pelanggan tinggal menikmatinya saja, bila sudah memiliki ponsel atau gadget pendukungnya. Untuk menikmatinya, konsumen harus memakai handset yang mendukung 4G LTE Cat. 9.
Sejauh ini, handset yang siap berasal dari Samsung dan LG. Smartfren pun telah bekerjasama dengan Samsung sebagai mitra Open Market Handset (OMH) dengan membundel Galaxy S7 dan Galaxy Note 5.
"Ada juga brand lain yang akan kerjasama bundling dan sudah mendukung Carrier Aggregation ini, tapi sekarang belum bisa menyebutkan." Tutup Munir.
(Din/Cas)