Liputan6.com, Jakarta - Sebuah riset mengungkapkan, setidaknya seperempat penduduk Inggris masih menggunakan aplikasi kencan, meskipun mereka telah memiliki pasangan.
Dikutip dari Telegraph, Sabtu (4/6/2016), berdasarkan riset yang dilakukan HTC mengenai tingkah laku orang Inggris dalam menggunakan aplikasi kencan, diketahui bahwa 24 persen di antara mereka masih memiliki profil aktif, meski sudah mempunyai kekasih.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan hingga 34 persen untuk penduduk di Irlandia Utara. Yang mengejutkan, 25 persen di antara mereka rupanya memiliki lebih dari satu aplikasi kencan di smartphone mereka.
Baca Juga
Meski begitu, dengan menggunakan aplikasi kencan tersebut, 37 persen di antaranya bisa bertemu dengan pasangannya. Adapun 35 persen lainnya di Skotlandia berhasil mendapatkan hubungan yang bermakna.
Melalui berbagai aplikasi kencan seperti Tinder, Happn, dan Bumble, sebagian pengguna mencari pasangan berdasarkan penilaian foto dan busana dari calon pasangan, yang menjadi faktor penting dalam mengambil keputusan.
Berdasarkan riset tersebut, perempuan dengan busana warna merah menjadi warna paling menarik perhatian bagi pria. Sementara 38 persen perempuan yang disurvei mengatakan warna biru jadi warna paling menarik.
Adapun pilihan jenis pakaian yang paling banyak disukai pada foto profil pengguna lelaki adalah setelan jas dan skinny jeans. Sementara perempuan yang berfoto di gym merupakan yang paling menarik perhatian.
Personal stylist Chantelle Znideric mengatakan, "Dengan bertumbuhnya aplikasi kencan, hal yang penting dipelajari adalah bagaimana mendandani diri Anda dengan benar agar terlihat menarik."
Ia menambahkan, pada masa lalu, kesan pertama dibuat saat kencan. "Kini, calon partner membuat keputusan berdasarkan dua atau tiga foto," kata Chantelle.
Untuk diketahui, saat ini aplikasi kencan kian populer dalam beberapa tahun terakhir dan menggantikan situs kencan yang pada awal abad 21 begitu sering diakses. Tinder disebut-sebut merupakan aplikasi kencan terpopuler di App Store dengan jumlah pengguna mencapai 50 juta orang di seluruh dunia.Â
(Tin/Why)