Indonesia Rajai Jumlah Download Gim Mobile di Dunia

Indonesia mendominasi jumlah unduhan gim mobile di dunia, yang diikuti Korea Selatan dan Brasil di posisi selanjutnya.

oleh Corry Anestia diperbarui 21 Jul 2016, 13:43 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2016, 13:43 WIB
Aplikasi mobile
(foto: www.techwyse.com)

Liputan6.com, Jakarta - Riset mencatat Indonesia sebagai negara dengan jumlah unduhan (download) gim mobile tertinggi di dunia, mengalahkan Korea Selatan dan Brasil di kuartal kedua 2016.

Berdasarkan laporan riset Unity3D, Indonesia mengantongi pangsa pasar sebesar 96 persen, disusul Korea Selatan dan Brasil yang masing-masing meraup 92 persen.

Riset ini memang belum dapat menyebutkan sistem operasi apa yang merajai unduhan gim mobile. 

Namun, jumlah unduhan gim Android berhasil melampaui iOS dengan pangsa sebesar 82 persen terhadap total unduhan gim di dunia. Sistem operasi buatan Apple ini hanya membukukan pangsa 17 persen.

Unity3D mengungkap bahwa Android memimpin jumlah unduhan gim mobile karena pangsa pasar sistem operasi milik Google ini memiliki ekosistem sangat besar di dunia.

Pada 10 negara teratas yang diriset Unity3D, satu-satunya negara yang merajai unduhan gim iOS adalah Jepang dengan pangsa 53 persen.

Mengacu pada jenis perangkat, iPhone 6 dan iPhone 5S adalah ponsel yang paling banyak digunakan untuk mengunduh gim dengan pangsa 28 persen. Sementara iPhone 6s dan iPhone 6s Plus hanya mengantongi pangsa 15 persen

Selain itu, Samsung menguasai 35 persen pangsa Android, diikuti Huawei 6,3 persen yang menendang Xiaomi ke posisi ketiga dengan 6,1 persen. Secara keseluruhan, perangkat Apple dan Samsung mendominasi 45 persen unduhan gim mobile. 

Bagi pengguna mobile, gim telah menjadi kebutuhan utama. "Terbukti, gim berkontribusi 85 persen terhadap penjualan aplikasi mobile tahun lalu," ungkap laporan tersebut, seperti dikutip dari CNET, Kamis (21/7/2016).

Laporan riset Unity3D dibuat berdasarkan data lebih dari 4,4 miliar pemasangan gim yang memakai mesin lintas platform Unity3D di 1,7 miliar perangkat di seluruh dunia.

(Cas/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya