Liputan6.com, New York - Aura pesimistis dari para analis seputar kehadiran iPhone 7 makin terpancar. Sebelumnya, analis kenamaan dari KGI Securities Ming-Chi Kuo memprediksi smartphone terbaru Apple ini tidak akan berefek signifikan pada penggunanya.
Meski Apple memang belum resmi mengumumkan seperti apa spesifikasi yang bakal dimiliki iPhone 7 dan 7 Plus, prediksi soal iPhone 7 yang bakal mengecewakan terus terlontar dari analis lain, termasuk Steve Grasso, seorang pengamat pasar perangkat pintar yang juga merupakan direktur perusahaan Stuart Frankel.
Sama halnya seperti Ming-Chi Kuo, Grasso yakin iPhone 7Â tidak akan memboyong sejumlah perubahan besar. Menurut Steve, iPhone generasi ketujuh itu hanya akan memiliki secuil perombakan fitur penting.
Baca Juga
"Sepertinya iPhone 7 kini menjadi topik hangat. Bukan karena akan dirilis dalam waktu dekat, namun karena smartphone itu bakal menuai rasa kecewa besar dari Apple Fanboy (sebutan pengguna perangkat Apple, red.)," kata Grasso sebagaimana dikutip dari Tech Times, Selasa (16/8/2016).
Satu bocoran yang diyakini bakal hadir di iPhone 7 adalah prosesor terbaru Apple, yaitu chip A10. Di samping itu, isu lain menyebutkan iPhone 7 akan hadir tanpa jack 3,5 mm dengan sedikit perombakan desain yakni kover belakangnya akan kehilangan garis panel.
Adapun di sektor kamera, Apple dikabarkan akan menghadirkan dual camera pada versi khusus dari iPhone 7, yaitu iPhone 7 Pro. Sisanya? akan tetap sama.
Prediksi analis lain mengungkapkan kehadiran iPhone 7 tak akan mendongkrak penjualan iPhone yang kian menurun. Sebelumnya diketahui penjualan iPhone terus membungkuk sebesar 13 persen. Apple mengakui, jajaran produk iPhone mereka hanya terjual sebanyak 51,2 juta unit pada kuartal fiskal kedua tahun ini.
Hasil laporan tersebut tentu menjadi sebuah kekhawatiran mutlak bagi Apple. Apalagi, penurunan penjualan unit Phone yang terjadi selama tiga bulan terakhir dinilai sebagai awal 'keruntuhan' Apple sejak kuartal terakhir, di mana Apple mampu mendulang keuntungan sebesar US$ 18,4 miliar atau sekitar Rp 243 triliun. Tak hanya itu, saham milik Apple juga dilaporkan menurun sebesar 5 persen.
(Jek/Why)