Liputan6.com, Jakarta - BlackBerry Limited dipastikan akan merilis smartphone rasa Android terbarunya di Indonesia. Untuk itu, perusahaan asal Kanada tersebut sepakat untuk membuat perusahaan patungan atau Joint Venture (JV) dengan PT TiPhone Mobile Inonesia Tbk (TELE) agar dapat memproduksi BlackBerry Android di Indonesia.
Melalui kemitraan ini, kabarnya BlackBerry Android akan diproduksi di salah satu pabrik milik TiPhone di Cikarang--dioperasikan oleh PT Adi Reka Mandiri yang dimiliki oleh TiPhone dan manufaktur elektronik Taiwan Arima Communication Corporation.
Samuel Kurniawan, Corporate Secretary TELE, ketika dihubungi Tekno Liputan6.com pada Kamis (29/9/2016), mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi langkah BlackBerry Limited yang akhirnya memilih Indonesia sebagai tempat produksi smartphone Android teranyarnya.
“Kami benar-benar mengapresiasi BlackBerry karena sudah mempercayakan Indonesia sebagai pasarnya yang paling besar. Kita tahu bahwa pengguna BlackBerry di Indonesia itu banyak. Mereka butuh perangkat yang nyaman dan secure,” jelasnya.
Baca Juga
Meski begitu, Samuel tidak banyak bicara soal lokasi pabrik TiPhone yang akan memproduksi BlackBerry. Ia pun enggan memberikan penjelasan lebih lanjut seputar detail dari hardware BlackBerry rasa Android tersebut.
Hadirnya produksi BlackBerry Android di Tanah Air juga memperkuat alasan Jokowi yang mengapresiasi layanan pesan besutan perusahaan asal Kanada tersebut, yaitu BlackBerry Messenger (BBM).
"Saya kemarin mendapat info bahwa sekarang BBM sudah dimiliki 100 persen oleh Indonesia. Ini saya kira, bisa kita jadikan platform asli Indonesia. Kita harapkan seluruh hal yang berkaitan dengan eCommerce kita, baik ritel dan logistic platform-nya nempel ke BBM, khusus yang nantinya betul-betul kita siapkan menjadi platform asli Indonesia," kata Jokowi dalam Rapat Terbatas tentang Ekonomi Digital di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/9/2016).
PT Tiphone adalah afiliasi dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, yang merupakan salah satu operator terbesar di Indonesia. Perusahaan joint venture ini dan afiliasinya secara total memiliki hampir setengah dari pasar mobile di Indonesia.
“BlackBerry bukan lagi sekadar ponsel cerdas, tetapi kecerdasan dalam ponsel. Bekerja dengan mitra terpercaya untuk memperluas jangkauan dan ketersediaan dari software mobilitas kami yang aman adalah fokus utama bagi divisi Mobility Solutions. Joint venture ini adalah salah satu dari langkah selanjutnya dalam membuat strategi lisensi software kami berhasil,” kata John Chen, Executive Chairman dan CEO BlackBerry
(Jek/Isk)