Genjot Kapasitas 4G, Telkomsel Ingin ‘Menangkan’ Lelang Spektrum

Telkomsel sempat meminta pemerintah untuk memberikan spektrum frekuensi lebih luas agar dapat menggenjot kapasitas koneksi 4G LTE.

oleh Jeko I. R. diperbarui 22 Okt 2016, 11:02 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2016, 11:02 WIB
Iwan Cahya Permana
Iwan Cahya Permana, VP System and Technology Telkomsel. (Liputan6.com/ Jeko Iqbal Reza)

Liputan6.com, Jakarta - Seperti diwartakan sebelumnya, Telkomsel sempat meminta pemerintah untuk memberikan spektrum frekuensi lebih luas agar dapat menggenjot kapasitas koneksi 4G LTE.

Jawabannya, ada satu ‘jalan’ yang harus ditempuh oleh Telkomsel, yaitu mengikuti lelang spektrum—mengingat spektrum tak hanya dibutuhkan oleh Telkomsel, namun termasuk operator lain.

Demi memaksimalkan layanan 4G LTE, Telkomsel menyatakan keinginan pihaknya agar bisa ‘memenangkan’ lelang spektrum tersebut. Seperti disampaikan Iwan Cahya Permana, VP System and Technology Telkomsel, jumlah subscriber per MHz Telkomsel secara operator terhitung cukup padat.

“Tanpa penambahan spektrum akan terjadi inefisiensi investment, di mana Telkomsel yang tadinya bisa bangun LTE ke pelosok-pelosok kabupaten jadi ter-delay karena harus menambah investasi di dalam kota dengan penambahan BTS yang lebih rapat lagi,” katanya saat ditemui Tekno Liputan6.com seusai live demo akses data 1 Gbps di GraPARI Pondok Indah Mall Jakarta, Jumat (21/10/2016).

Diungkapkan oleh Iwan, terdapat dua jenis spektrum yang dilelang: 10MHz di frekuensi 2100 dan 30MHz di frekuensi 2300. Sayangnya, pihak pemerintah belum juga membuka lelang tersebut.

“Kami berharap lelang bisa dibuka segera sehingga semua isu yang dialami pelanggan bisa diatasi. Lagipula, kalau lelang tahun depan pemerintah akan kehilangan potensi pendapatan pada tahun ini, karena kosong yang artinya nggak ada yang mau bayar. Kalau dikasih ke Telkomsel kita langsung bayar tahun ini,” sambungnya.

Iwan bahkan mengumbar berapa 'harga' frekuensi yang dilelang oleh pemerintah. Secara lisensi, 10MHz memiliki harga Rp 500 miliar, sedangkan 30MHz juga memiliki harga yang sama.

Penambahan spektrum memang sangat dibutuhkan oleh Telkomsel. Pasalnya, kenyamanan pelanggan menjadi faktor utama. “Contoh saja pelanggan di Jakarta kan pake 3G tapi tersendat. Nah secara Telkomsel kalo mau diatasi ya tambah spektrum. Tambah BTS kan mahal, kalo tambah spektrum nggak perlu pake tambah BTS.

Lagipula kalau pakai penambahan spektrum, BTS-BTS bisa dipakai di kota-kota yang lebih membutuhkan. Percepatan broadband bisa terlaksana,” tandasnya.

(Jek/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya