Liputan6.com, Jakarta - Seperti diketahui, Samsung telah menarik sejumlah produk Galaxy Note 7 yang ada di pasaran. Tindakan itu dilakukan menyusul ditemukannya sejumlah perangkat Galaxy Note 7 yang meledak.
Pasca-penarikan tersebut, perusahaan asal Korea Selatan itu dilaporkan tengah melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab masalah tersebut. Sayangnya, sampai saat ini Samsung belum berhasil menemukan alasan kuat terjadinya sejumlah ledakan pada Galaxy Note 7.
Pun demikian, laporan terbaru dari Korea Herald menyebutkan bahwa Samsung berencana untuk mengungkap hasil investigasi tersebut pada akhir tahun ini.
Advertisement
Dikutip dari Ubergizmo, Rabu (30/11/2016), Samsung telah menggandeng agensi keamanan produk dari Korea Selatan dan Amerika Serikat untuk menemukan penyebab masalah di Galaxy Note 7.
Baca Juga
Menurut sejumlah pihak, keputusan Samsung untuk mengungkapkan hasil investigasi ke publik dirasa masuk akal.
Sebab, pada 2017 perusahaan itu akan meluncurkan Galaxy S8 dan dengan mengungkap hasil temuan di Galaxy Note 7, setidaknya dapat mengembalikan kepercayaan publik.
Samsung sendiri sebelumnya sempat menyebut baterai sebagai penyebab sejumlah perangkat Galaxy Note 7 meledak. Karenanya, untuk beberapa wilayah, perusahaan tersebut melakukan penggantian baterai pada sejumlah perangkat.
Namun langkah itu nyatanya tak membuahkan hasil. Setelah penggantian baterai, masih ditemukan kasus Galaxy Note 7 yang meledak. Akhirnya, perusahaan memilih untuk menarik seluruh produk dan menghentikan produksi smartphone yang di rilis pada pertengahan 2016 ini.
Sementara analisa lain menyebutkan, desain yang diusung Galaxy Note 7 menjadi penyebab smartphone tersebut meledak.
Memiliki desain yang melengkung di kedua sisi, atas dan bawah, dianggap membuat baterai terhimpit dan menyebabkan overheating yang berujung pada meledaknya phablet tersebut.
(Dam/Isk)