Kaleidoskop Tekno November: Data Pengguna e-Commerce Diduga Bocor

Kaleidoskop Tekno bulan November diwarnai dengan temuan Opera terhadap sejumlah aplikasi belanja online, gejolak di media sosial, dan UU ITE

oleh Yuslianson diperbarui 25 Des 2016, 19:08 WIB
Diterbitkan 25 Des 2016, 19:08 WIB
Opera Browser
(Doc: Blog Opera)

Liputan6.com, Jakarta - Napak tilas Tekno Liputan6.com pada November tahun ini diawali dengan temuan Opera terhadap sejumlah aplikasi belanja online.

Di dalam temuannya, Opera mengungkap, lebih dari separuh aplikasi belanja peringkat teratas di Google Play ternyata mengumpulkan informasi pribadi pengguna melalui pelacak, dan berpotensi bocor kepada pihak ketiga.

Mendengar informasi tersebut, beberapa situs e-Commerce seperti Blibli, Bukalapak, dan OLX pun langsung memberikan tanggapannya. Mereka mengatakan, seluruh data pengguna aman dan tak pernah dibocorkan kepihak ketiga.

Selain itu, aksi damai demonstrasi 4 November terkait dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok jadi sorotan dunia. Terbukti, saat aksi damai tersebut terjadi tagar #AksiDamai411 puncaki trending topic Indonesia dan dunia.

Masih di bulan yang sama, netizen dan para petinggi perusahaan teknologi di Silicon Valley pun dibuat heboh dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45.

Bulan November tahun ini juga menyoroti pemberlakuan UU ITE yang mengatur dan melindungi informasi dan transaksi elektronik di dunia maya. Dengan pemberlakuan ini, pengguna internet yang tidak berhati-hati dalam mengunggah status, fot, video dan lainnya dapat dijerat sanksi hukum.

Selengkapnya Anda dapat simak berita yang menyedot perhatian pembaca di sepanjang bulan November 2016 berikut ini:

Temuan Opera Tentang Aplikasi Belanja Online

1. 50 Persen Aplikasi Belanja Online Kumpulkan Informasi Pengguna

Sebuah studi terhadap 60 aplikasi belanja peringkat teratas di Android mengungkapkan, lebih dari separuh aplikasi tersebut mengumpulkan informasi pribadi pengguna melalui pelacak.

Temuan ini berasal dari penilaian risiko privasi di Opera Max, aplikasi manajemen data dan penghematan data milik Opera untuk Android. Melalui modus privasi di aplikasi ini, 60 aplikasi belanja terpopuler ditinjau.

Penelitian lain menunjukkan, informasi pribadi seperti nama pengguna, alamat email, lokasi, istilah pencarian, dan nomor telepon dibagikan kepada pihak ketiga melalui pelacak. Beberapa aplikasi belanja yang paling "bocor", seperti Amazon, BestBuy, JC Penney dan Newegg, mengirimkan pelacak dalam jumlah relatif tinggi.

Penelitian ini juga menunjukkan 96 persen aplikasi belanja tidak menggunakan enkripsi utuh untuk menghubungkan aplikasi ke server. Hal ini menimbulkan risiko privasi bagi pembeli online ketika mereka menggunakan aplikasi ini.

Demo 4 November

2. Demo 4 November Ramaikan Dunia Maya

Demo 4 November meramaikan dunia maya. Terpantau, di jejaring sosial Twitter, beberapa topik seputar demo 4 November menjadi tren.

Per 08.50 WIB, tagar #AksiDamai411 duduk di posisi pertama trending topic Indonesia. Beberapa topik lainnya yang juga menjadi tren adalah #HariBelaQuran di posisi ketiga, Masjid Istiqlal di posisi keenam, dan Allah Akbar di posisi ketujuh.

Adapun Masjid Istiqlal merupakan titik di mana para peserta demo 4 November bergerak dan menggelar aksi di depan Istana Negara.

Memang saat ini merupakan era di mana informasi begitu mudah menyebar dengan sangat cepat dan tak terbendung. Medium penyebaran informasi itu bisa media sosial, seperti Facebook dan Twitter, ataupun dari aplikasi perpesanan seperti BBM, Line, dan WhatsApp.

Namun sayangnya, terkadang ada sebagian pihak yang justru memanfaatkan medium tersebut untuk menyebarkan informasi yang tidak valid, bahkan bernada menakut-nakuti.

Penghuni Silicon Valley Kecewa

3. Ketar-ketir Industri Teknologi AS atas Kemenangan Donald Trump

Rabu (9/11/2016), calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, memenangkan pengumpulan suara atas pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS). Trump mengalahkan rivalnya, Hillary Clinton, dari kubu Partai Demokrat.

Sayangnya, kemenangan Trump tidak diikuti antusias oleh sebagian warga AS. Banyak yang kecewa hingga menangis atas hasil tersebut.

Bahkan, sejumlah media mulai memberitakan dampak yang akan terjadi terhadap berbagai sektor bisnis di Negeri Paman Sam tersebut. Salah satunya adalah sektor industri teknologi, komunikasi, dan informasi (TIK).

Seperti dikutip Telecom Lead dari Wall Street Journal, Rabu (10/11/2016), terpilihnya Trump diindakasi tidak akan memuluskan jalannya merger antara AT&T dan Time Warner.

Hal ini bakal ditakutkan oleh perusahaan-perusahaan lainnya yang berencana merger di masa depan. Demikian juga soal penerapan konsep net neutrality atau kesetaraan mengakses internet

Revisi UU ITE

4. Hati-Hati di Internet, Revisi UU ITE Mulai Berlaku Hari Ini

Revisi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) mulai berlaku Senin (28/11/2016), setelah pascapengesahan oleh DPR pada Kamis (27/10/2016) lalu.

Adapun UU ITE merupakan produk hukum yang mengatur dan melindungi informasi dan transaksi elektronik di dunia maya.
Staf Ahli Menteri Bidang Hukum Kementerian Komunikasi dan Informatika Henri Subiakto menegaskan pemberlakuan revisi UU ITE saat ditemui wartawan pada Sabtu (26/11/2016) lalu.

Berbagai perubahan pokok yang dimuat di revisi UU ITE bisa kamu cek disini.

(Ysl/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya