Dipinang Verizon, Yahoo Ganti Nama Jadi Altaba?

Yahoo direkomendasikan ganti nama perusahaan menjadi Altaba Inc. Apakah usulan ini direstui Verizon?

oleh Jeko I. R. diperbarui 10 Jan 2017, 10:17 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2017, 10:17 WIB
Yahoo
Yahoo direkomendasikan untuk mengganti nama perusahaan menjadi Altaba Inc.

Liputan6.com, California - Rumor Verizon meminang Yahoo yang sudah berhembus sejak tahun lalu, akhirnya benar terbukti. Yahoo dilaporkan telah diakuisisi oleh perusahaan telekomunikasi asal Amerika Serikat (AS) tersebut pada Senin (9/1/2917).

Setelah diakuisisi, Yahoo pun diusulkan untuk mengganti nama perusahaannya menjadi Altaba Inc. Rekomendasi tersebut ada di dalam laporan dokumen yang diberikan Yahoo ke Komisi Bursa Efek AS (SEC).

Menurut informasi yang dilansir Wall Street Journal, Selasa (10/1/2017), jajaran dewan direksi Yahoo akan mengikuti usulan untuk mengubah nama menjadi Altaba Inc. Langkah tersebut akan dilakukan beriringan dengan proses perampungan transaksi akuisisi Verizon terhadap Yahoo.

Lima anggota Yahoo yang tersisa: Tor Braham, Eric Brand, Catherine Friedman, Thomas McInerney dan Jeffrey Smith, juga diusulkan untuk menjadi petinggi Altaba. Sementara, Brandt akan menjabat sebagai pimpinan direksi.

Skema dewan direksi Altaba juga diatur sedemikian rupa supaya nantinya sebagian besar posisi akan diisi oleh karyawan Starboard, yakni investor yang ‘mengajak’ Yahoo untuk menjual perusahaannya. Sekadar catatan, Smith dan Braham adalah dua orang yang dulunya berasal dari Starboard.

Di kesempatan yang sama, Verizon justru malah ingin brand Yahoo tetap bertahan. Dengan alasan, brand tersebut sudah 'menempel' di hati konsumen sejak lama. Jadi, rencana Yahoo ganti nama ke Altaba mungkin masih dipertimbangkan.

Diakuisisinya Yahoo oleh Verizon berimbas ke pengunduran diri beberapa petinggi dewan direksi Yahoo, termasuk sang CEO Marissa Mayer. Namun tidak ada informasi yang jelas apakah Mayer sendiri juga akan melepaskan jabatannya sebagai CEO atau tidak.

Seperti diketahui, selain menjabat anggota direksi dan CEO, wanita kelahiran 30 Mei 1975 silam itu juga menjabat sebagai presiden perusahaan Yahoo.

Keputusan Mayer berkaitan dengan menjual bisnis Yahoo ke Verizon dengan nilai US$ 4,8 miliar (setara dengan Rp 64 triliun) yang sudah disepakati dua belah pihak pada Juli 2016 lalu. Di perjanjian tersebut, skema anggota dewan direksi Yahoo harus dirombak ulang.

(Jek/Ysl)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya