Liputan6.com, Jakarta - Facebook dikabarkan mendapat tekanan dari sejumlah pemegang saham. Mereka mendesak Mark Zuckerberg untuk mundur dari jabatannya sebagai dewan direksi. Saat ini, Zuckerberg tercatat sebagai CEO sekaligus salah satu anggota dewan direksi Facebook.Â
Mengutip laman Venture Beat, Rabu (8/2/2017), dalam proposal yang diajukan, pemimpin yang independen dirasa akan lebih mampu mengawasi eksekutif perusahaan, meningkatkan tata kelola perusahaan, akuntabilitas, dan agenda pro-pemegang saham.
Ide untuk melengserkan Zuck berasal dari pemegang saham Facebook yang menjadi anggota kelompok pengawas konsumen SumOfUS. Tujuan organisasi tersebut adalah untuk memastikan bahwa perusahaan lebih akuntabel menanggapi berbagai isu global. Misalnya tentang perubahan iklim, hak pekerja, diskriminasi, HAM, korupsi, dan lain-lain.
Advertisement
Baca Juga
Proposal itu mengutip struktur permodalan baru yang disetujui Facebook tahun lalu yang dianggap ada ketidakseimbangan kekuasaan antara CEO dan dewan direksi. Untuk itu, pelengseran Zuckerberg diharapkan bisa memberikan keseimbangan kekuasaan antara CEO dan dewan direksi di Facebook.
Sebenarnya, tak hanya Mark Zuckerberg yang bertindak sebagai CEO sekaligus menjabat jadi anggota dewan direksi. Beberapa perusahaan lain seperti Tesla, Bank of America, the Walt Disney Company, IBM, Amazon, Netflix, dan Salesfores pun demikian.
Pihak Facebook sendiri menolak berkomentar terkait proposal pelengseran Zuck. Namun sejauh ini, diragukan bahwa Facebook akan memenuhi tuntutan dari SumOfUs. Sebab, Zuckerberg merupakan salah satu pemegang saham terbesar jejaring sosial Facebook.
Bisa jadi, suami Priscilla Chan itu malah bekerja sama dengan investor lain untuk menghentikan pelengserannya dari jabatan dewan direksi--mengingat kini Facebook sedang fokus dengan beberapa layanan terbaru--seperti virtual reality dan video, maka peran Mark Zuckerberg benar-benar dibutuhkan untuk kesuksesan layanan tersebut.
Apalagi, kini Facebook tak dalam situasi keuangan yang mengkhawatirkan. Harga saham Facebook justru mengalami peningkatan dan bersaing baik dengan rivalnya, Snap.
(Tin/Isk)