Lima Tahun Beroperasi di Indonesia, Begini Geliat Lazada

Lazada Indonesia kini telah menginjak tahun kelima beroperasi di Indonesia. Bagaimana geliat Lazada selama kurun waktu tersebut?

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 15 Mar 2017, 16:13 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2017, 16:13 WIB
Co-CEO Lazada Indonesia Florian Holm
Co-CEO Lazada Indonesia Florian Holm. Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar

Liputan6.com, Jakarta - Lazada Indonesia kini telah menginjak tahun kelima beroperasi di Indonesia. Sejak 2012, marketplace tersebut telah melakukan sejumlah inovasi pada layanannya di Tanah Air.

Salah satu inovasi di awal kehadiran Lazada dan masih bertahan hingga saat ini adalah sistem cash on delivery dan Lazada Expresa. Menurut Co-CEO Lazada Indonesia Florian Holm, kehadiran dua fitur itu tak lepas dari penetrasi kartu kredit dan kepemilikan akun perbankan masyarakat Indonesia yang masih kecil.

Peluncuran aplikasi mobile pada 2013, menurut Holm, tak hanya mendorong pertumbuhan Lazada, tetapi juga pemain lain di industri ekonomi digital Indonesia. Apalagi, Indonesia terbilang sebagai negara tercepat yang mengadopsi perangkat mobile.

"Seiring dengan visi kami pada 2020, Lazada ingin membantu perkembangan sektor usaha kecil dan menengah melalui e-Commerce," tutur Holm saat perayaan ulang tahun kelima Lazada di Jakarta, Rabu (15/3/2017).

Ketersediaan gudang Lazada pada 2014, juga mendorong merchant Lazada yang kebanyakan memulai dari skala kecil untuk memasarkan penjualannya. 

Tak hanya itu, Holm mengungkapkan beberapa pencapaian Lazada setelah lima tahun berada di pasar Indonesia. Sejak 2014 sampai tahun ini, produk paling banyak terjual adalah power bank dengan jumlah lebih dari 1,2 juta unit.

"Daya seluruh power bank yang terjual itu, bila dijumlahkan, bisa digunakan untuk 92 rumah dalam sebulan," tuturnya. Jumlah pesanan tertinggi juga dicapai dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, yakni sekitar 1,4 juta pesanan per menit.

Konsumen yang melakukan belanja melalui aplikasi mobile Lazada pun kini terus bertambah sejak pertama kali rilis. Meskipun tak mengungkap jumlah pasti, persentase konsumen yang berbelanja lewat aplikasi mencapai 87 persen dari jumlah keseluruhan.

Jumlah itu meningkat jauh dari data Januari 2014 yang hanya 34 persen. Ulasan konsumen mengenai produk di Lazada juga meningkat mencapai 2 juta produk yang diulas pada awal tahun ini. "Karena Lazada merupakan marketplace, penting untuk saling berbagi ulasan mengenai produk dan merchant di dalamnya. Dengan demikian, konsumen lain dapat mengetahui informasi lebih mendalam," tutur Holm menjelaskan.

Lazada yang baru mendapatkan investasi dari Alibaba pada 2016 ini juga mempersiapkan program menarik untuk ulang tahun kelima. Program yang berlangsung dari 21 sampai 23 Maret itu di antaranya flash sale, diskon untuk produk unggulan, serta beragam hadiah kejutan.

(Dam/Why)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya