Facebook Aktifkan Safety Check Setelah Serangan Teror Inggris

Facebook telah mengaktifkan fitur Safety Check di London setelah serangan teror di Westminster tadi malam.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 23 Mar 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2017, 14:00 WIB
Facebook Safety check
Fitur Safety Check diaktifkan setelah terjadinya serangan teror di Inggris, tadi malam (Sumber: Mirror)

Liputan6.com, Jakarta - Facebook telah mengaktifkan fitur Safety Check di London setelah serangan teror di Westminster tadi malam.

Sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari Mirror, Kamis (23/3/2017), pengguna Facebook bisa menggunakan Safety Check untuk memastikan orang-orang yang mereka kenal dalam kondisi aman, terutama mereka yang berada di sekitar area terdampak aksi teror Inggris.

Fitur keselamatan ini diaktifkan segera setelah pelaku teror menyerang wilayah luar House of Parliament (Gedung Parlemen Inggris). Saat fitur ini diaktifkan, pengguna bisa memastikan keamanan orang-orang yang dikenal hanya dengan menekan sebuah tombol.

Setidaknya satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka gara-gara serangan tersebut. Saksi mata menggambarkan mobil yang dipakai terduga pelaku sengaja berada di trotoar di Westminster Bridge sebelum menabrak sejumlah pejalan kaki. Pengemudi tersebut juga dilaporkan berusaha memaksa masuk melewati titik pemeriksaan keamanan di depan Gedung Parlemen sebelum menyerang polisi dengan sebilah pisau.

Selanjutnya, terduga pelaku ditembak polisi. Selama masa krisis, Facebook jadi salah satu tempat yang memungkinkan penggunanya mengetahui keselamatan orang-orang di sekitar lokasi.

Mulanya, Facebook mengembangkan fitur Safety Check untuk memudahkan pengguna mengetahui kondisi teman dan keluarga di wilayah terdampak bencana alam. Kendati begitu, fitur ini diaktifkan di Paris sesaat setelah serangan teror mematikan pada November 2015. 

Saat itulah, fitur ini pertama kalinya dipakai dalam kondisi selain bencana alam. Kemudian, fitur ini diaktifkan pada berbagai kejadian teror seperti di Nigeria dan Ankara, Turki.

(Tin/Why)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya