Liputan6.com, Jakarta - Microsoft Bersamaan dengan peluncuran Surface Laptop, Microsoft turut memperkenalkan Windows 10 S. Versi lain dari Windows 10 ini merupakan sistem operasi yang didesain lebih sederhana dan ditujukan untuk kebutuhan pendidikan.
Salah satu perbedaan mendasar dari Windows 10 S dari versi lain adalah keterbatasan aplikasi yang dapat dipasang. Sistem operasi ini hanya bisa menjalankan aplikasi yang diunduh dari Windows Store.
Untuk itu, aplikasi yang berasal dari penyedia pihak ketiga tak dapat dipasang atau dijalankan pada sistem operasi ini. Windows S 10 hanya bisa menggunakan peramban Microsoft Edge.
Advertisement
Baca Juga
Durasi boot sistem operasi ini juga diklaim lebih cepat ketimbang versi lain. Windows 10 S hanya membutuhkan waktu sekitar 15 detik untuk bisa masuk ke dalam sistem, sedangkan Windows 10 Pro menghabiskan waktu hingga 30 detik.Â
Dikutip dari The Guardian, Sabtu (6/5/2017), sistem operasi ini hanya tersedia untuk komputer baru dan tak tersedia sebagai versi yang dapat diunduh secara terpisah.
Microsoft mengumumkan sistem operasi akan tersedia pada sejumlah produk dari pabrikan PC rekanan, seperti Acer, Asus, Dell, Fujistus, HP, Samsung, dan Toshiba. Adapun perangkat tersebut akan dibanderol mulai harga US$ 189 (sekitar Rp 2,5 juta)
Sebagai informasi, ini bukan kali pertama Microsoft meluncurkan sistem operasi yang didesain secara khusus. Sebelumnya, perusahaan itu pernah meluncurkan Windows RT yang berbasis Windows 8.
Sama seperti Windows 10 S, sistem operasi yang rilis pada 2012 itu hanya mengunduh aplikasi dari Windows Store. Sayangnya, pengembangan sistem operasi itu kini sudah tak dilanjutkan lagi.Â
(Dam/Cas)